Show simple item record

dc.contributor.advisorArif Budi Sholihah, ST, M.Sc.
dc.contributor.authorNabila Soraya
dc.date.accessioned2021-10-21T05:36:47Z
dc.date.available2021-10-21T05:36:47Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/33427
dc.description.abstractKampung Laut Segara Anakan Cilacap merupakan sebuah pemukiman yang berada di sebuah laguna unik, dengan potensi alamnya yang beranekaragam. “Kampung laut” merupakan sebutan bagi komunitas penduduk yang hidupnya mengapung di perairan segara anakan. Proses sedimentasi yang terjadi disegara anakan, telah mengubah luas laguna dan pemukiman apung. Pemukiman yang dahulu mengapung diatas perairan kini telah berubah menjadi pemukiman darat. Perubahan fisik lingkungan hidup warga Kampung Laut, tidak merubah kebudayaan, kesenian dan tradisi yang mereka miliki. Kebudayaan bahari masih terlihat kuat meskipun telah banyak penduduk pendatang. Kesenian penduduk di Kampung Laut Cilacap telah mengalami percampuran antara kesenian lokal (Banyumas) dengan kesenian Sunda. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan proses sedimentasi merupakan permasalahan yang ada dikawasan segara anakan. Permasalahan ini menyebabkan kerusakan lingkungan yang akan berdampak buruk juga bagi taraf hidup warga Kampung Laut. Penyelamatan kawasan ini telah digalakan oleh pemerintah setempat. Pengembangan Ekowisata di Segara Anakan misalnya, merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menyelamatkan kawasan alam disegara anakan. Ekowisata di Segara anakan dapat meningkatkan kembali penghasilan warga, yang semakin menurun seiring proses sedimentasi yang terus meningkat. Pengembangan Desa Ekowisata menjadi alternatif pengembangan Wisata di Segara Anakan yang berbasis pada komunitas setempat. Desa Klaces merupakan desa paling strategis yang dapat dikembangkan menjadi Desa Ekowisata. Pengembangan Desa Klaces berdasarkan pada karakteristik alamnya, karakteristik desa dengan kebudayaan dan kesenian, dan karakteristik desa dengan mata pencaharianya sebagai nelayan. Pengembangan ekowisata mangrove dan hutan Tropis dapat menjadi pembelajaran, rekreasi, bagi wisatawan dan pelestarian bagi alam setempat. Ekowisata kesenian dapat menjadi pembelajaran dan hiburan bagi wisatawan dan warga. Ekowisata bahari dapat menjadi petualangan yang menarik bagi wisatawan dan sumber pendapatan baru bagi warga. Kata kunci : Desa ekowisata, alam, kebudayaan bahari, kesenianen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectDesa ekowisataen_US
dc.subjectalamen_US
dc.subjectkebudayaan baharien_US
dc.subjectkesenianen_US
dc.titlePengembangan Desa Klaces Menjadi Desa Ekowisata Di Kampung Laut Segara Anakan Cilacap Penekanan Pada Potensi Alam dan Kebudayaan Baharien_US
dc.Identifier.NIM07512073


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record