dc.contributor.author | Almujaddidi, Ghozi | |
dc.date.accessioned | 2019-09-13T03:47:20Z | |
dc.date.available | 2019-09-13T03:47:20Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/123456789/15378 | |
dc.description.abstract | Perilaku pembelian impulsif adalah sebuah fenomena yang menjadi perhatian utama di Negara berkembang. Berbagai faktor telah terhubung dalam literatur dengan perilaku pembelian impulsif pada konsumen. Faktor seperti mood konsumen atau keadaan emosional , sifat membeli secara impulsif, faktor demografi, kultural dan kurangnya daftar belanja stimuli yang diberikan fisik toko, hedonic serta faktor motovasi dan lainnya telah digunakan untuk menguji pembelian impulsif konsumen. Berbeda halnya dengan pembelian impulsif secara online. Konsumen online lebih independen dibandingkan offline shoppers karena tidak adanya lingkungan sosial, seperti teman dan petugas toko. pembelian online dapat menciptakan sebuah kesempatan yang lain untuk konsumen melakukan pembelian impulsif. pembelian online dapat menciptakan sebuah kesempatan yang lain untuk konsumen melakukan pembelian impulsif. Penelitian ini dibuat untuk menanggapi isu mengenai peluang e-commerce dimasa depan yang dihubungkan dengan aktifitas bisnis dalam media sosial sehingga pelaku bisnis dapat memfasilitasi bisnisnya untuk dapat meningkatkan nilai ekonomis yang diperoleh. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode kuantitatif yang menjelaskan pengaruh positif antar variable terkait dengan menggunakan data primer yang diperoleh dari survey dengan online kuesioner yang dilakukan kepada beberapa responden terkait. Kemudian dilakukan pengujian menggunakan SmartPLS 3 dengan menguji inner model dan outer model untuk mengetahui pengaruh dalam varibel perilaku konsumen. Berdasarkan pada evaluasi SmartPLS yang dilakukan terhadap 211 responden ditemukan hasil bahwa pengaruh sosial yang terdiri dari pengaruh informasi sosial dan pengaruh sosial normatif memiliki pengaruh terhadap perilaku pembelian impulsif. Expertise memiliki pengaruh terhadap pengaruh informasi sosial. Faktor kepercayaan dari sumber yang kredibel mampu meningkatkan pengaruh sosial yang diberikan. Dukungan informasi sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengaruh sosial sedangkan dukungan emosi sosial hanya berpengaruh terhadap normatif seseorang sehingga dapat disimpulkan dukungan emosi sosial hanya bersifat afektif. Personalisasi dan interaksi sosial memiliki pengaruh terhadap dukungan sosial yang digolongkan kedalam dukungan informasional dan emosional. | en_US |
dc.publisher | Universitas Islam Indonesia | en_US |
dc.subject | Pengaruh Social Commerce | en_US |
dc.subject | Perilaku Pembelian Impulsif | en_US |
dc.subject | Instagram | en_US |
dc.subject | Konteks Pengaruh Sosial Terhadap Produk Fashion | en_US |
dc.subject | s-commerce | en_US |
dc.subject | perilaku pembelian impulsif | en_US |
dc.subject | pembelian online | en_US |
dc.subject | pengaruh sosial | en_US |
dc.subject | perilaku konsumen online | en_US |
dc.title | Pengaruh Social Commerce Terhadap Perilaku Pembelian Impulsif dalam Instagram (dalam Konteks Pengaruh Sosial Terhadap Produk Fashion) | en_US |