| dc.description.abstract | Derah Istimewa Yogyakarta adalah provinsi yang memiliki potensi besar dalam bidang pariwisata. Hal ini berdampak pada Jalan Kaliurang km 4,5 -5,6 yang merupakan jalan penghubungkan wisata di Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta. Di jalan ini hotel banyak dikunjungi tamu keluarga. Dengan angka wisatawan dan penggunaan akomodasi yang selalu meningkat maka muncul kebutuhan akan peningkatan kualitas dan kuantitas akomodasi di daerah ini. Dan dengan banyaknya tamu keluarga konsep akomodasi berbasis syari’ah terbukti dapat menjadi sistem yang dapat mengakomodir kebutuhan tamu keluarga.
Berdasar permasalahan tersebut dapat dirumuskan permasalahan perancanga sebagai berikut, bagaimana merancang hotel dengan ruang – ruang yang menghindarkan hubungan visual dan hubungan fisik sesuai dengan kaidah Syari’at Islam
Perancangan hotel menggunakan konsep syari’ah islam ini mengacu pada aspek syari’ah yang dapat diolah secara arsitektural, yaitu aspek hubungan ruang dan tata letak. Standar fasilitas hotel lainya menyesuaikan dengan spesifikasi standar hotel berbintang lima.
Metode perancangan hotel syari’ah yang digunakan adalah menerapkan sistem pemisahan sirkulasi, transportasi, pemisahan fasilitas dan pemisahan kamar
MUHAMMAD FIKRI HIDAYAT 14512133
SYARI’AH GARDEN HOTEL DI JALAN KALIURANG KM 5,5
xiii
–kamar sewa. Sistem struktur yang digunakan adalah sitem kolom balok dengan
grid 12 x 8. Tata masa bangunan dibagi berdasarkan pembagian fasilitas menjadi 3
yaitu keluarga, putra dan putri.
Hasil desain perancangan hotel syari’ah ini antara lain pemisahan sirkulasi
berdasarkan makhrom atau gender yang diterapkan pada tiap lantainya, sehingga
sirkulasi antara pria dan wanita yang bukan makhrom akan terpisah. Lalu pada
transportasi vertikal bangunan juga terpisah dengan lift dan tangga khusus laki –
laki, perempuan dan keluarga. Selanjutnya adalah pemisahan fasilitas penunjang
hotel seperti restaurant, kolam renang dan spa yang juga terbagi dua untuk laki-laki
dan perempuan. Pada kamar yang disewakan terbagi menjadi tiga banguna terpisah
yaitu untuk laki – laki, perempuan dan keluarga. | en_US |
