UJI GESER DIAGONAL PADA DINDING PASANGAN BATAKO-KAIT BERDASARKAN STANDAR ASTM E519-02-2002
Abstract
Pasca bencana, masyarakat Indonesia sering hanya terfokus memperkuat komponen-komponen struktur rumahnya seperti kolom, balok, dan pelat, sehingga tidak memperhatikan komponen lainnya. Padahal jika diamati pada saat terjadinya gempa bumi, para korban jiwa yang meninggal tersebut adalah mereka yang tertimpa puing-puing dari reruntuhan atap dan dinding.
Di lapangan banyak ditemukan jenis dinding rumah-rumah yang ada di Indonesia merupakan dinding pasangan batako. Bentuk batako dalam penelitian ini dibuat berbeda dengan batako konvensional biasa pada umumnya, yaitu batako-kait. Inovasi yang dilakukan pada penelitian ini terletak pada panjang kait batako, campuran mortar dengan serbuk kaca, serta metode konstruksi pemasangan dinding.
Suatu dinding ketika dirancang idealnya memiliki kekuatan tekan dan geser agar dapat menahan beban dinding itu sendiri apabila terjadi kerusakan akibat gempa bumi, sehingga tidak terjadi retakan (crack) yang dapat memicu kerusakan lebih lanjut pada dinding. Pengujian geser diagonal dalam penelitian ini dilakukan pada dinding pasangan batako-kait tipe reinforced concrete frame infill masonry wall maupun tipe confined masonry wall serta pengujian kuat tekan. Pengujian geser diagonal didasarkan pada pedoman ASTM E519-02-2002. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh kuat geser rerata dinding pasangan batako-kait dengan perkuatan: dinding tipe reinforced concrete frame infill masonry wall sebesar 0,462 MPa dan untuk tipe confined masonry wall sebesar 0,607 MPa. Sedangkan untuk kuat geser dinding pasangan batako-kait tanpa perkuatan yaitu sebesar 0,459 MPa. Kemudian untuk nilai kuat tekan dinding pasangan batako-kait yaitu sebesar 1,446 MPa.
Collections
- Civil Engineering [4192]