| dc.description.abstract | Kayu merupakan salah satu bahan yang banyak dipakai pada bangunan di Indonesia untuk kebutuhan konstruksi, dekorasi, maupun furnitur. Seiring dengan pesatnya pembangunan yang ada di Indonesia, kebutuhan akan kayu juga semakin meningkat. Eksploitasi hutan secara besar-besaran yang tidak terkontrol akan menyebabkan kerusakan pada hutan yang ada, oleh karena itu dibutuhkan material lain sebagai pengganti kayu, salah satunya bambu petung laminasi yang digunakan sebagai material alternatif pengganti kayu.
Dalam konstruksi kayu pasti akan dijumpai adanya sambungan, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besar kekuatan yang dapat dihasilkan oleh bambu laminasi dengan alat sambung baut diameter 8mm, 10mm, dan 12mm. Untuk mengetahui pengaruh diameter baut terhadap kekuatan bambu laminasi, dilakukan uji hipotesis menggunakan Anova (Analysis of Variance). Keseluruhan pengujian dilakukan dengan alat UTM (Universal Testing Machine). Diameter baut optimum dilihat dari berbagai parameter seperti elastisitas, daktilitas dan beban maksimum, diperoleh diameter 7,067 mm untuk kuat tumpu dan 10,2 mm untuk kuat sambungan bambu laminasi. Sedangkan dari pengujian kuat lentur diketahui bahwa besar parameter diatas cenderung selalu naik seiring pertambahan besar diameter baut.
Hasil pengujian menunjukkan nilai rata-rata kuat lentur baut diameter 8mm, 10mm, dan 12mm sebesar 347,54 MPa, 349,96 MPa, dan 521,78 MPa. Nilai rata-rata kuat tumpu bambu laminasi dengan penumpu baut 8 mm,10 mm, dan 12 mm sebesar 33,5 MPa, 28,13 MPa, dan 17,18 MPa. Nilai rata-rata kuat sambung bambu laminasi dengan alat sambung baut 8 mm, 10 mm, dan 12 mm sebesar 10980,66 N, 12605,85 N, 11559,86 N. | en_US |
