Show simple item record

dc.contributor.advisorRatna Permata Sari, S.I.Kom.,M.A.
dc.contributor.authorAndrico Egiano, 13321111
dc.date.accessioned2020-02-07T06:33:42Z
dc.date.available2020-02-07T06:33:42Z
dc.date.issued2019-07-22
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/123456789/18009
dc.description.abstractKota Sawahlunto memiliki wisata sejarah, alam, kuliner dan kerajinan. Pemerintahan kota sawahlunto mengali potensi wisata untuk sarana penunjang perekonomian masyarakat di daerah wisata. Kota sawahlunto pernah menoreh penghargaan sebagai kota penggujung pariwisata terbanyak di tahun 2012. Wisata kota sawahlunto memiliki 19 objek wisata termasuk unggulan dari museum gudang ransum, lubang mbah suro dan museum kereta api. Untuk dapat mempromosikan potensi wisata yang dimiliki dan meningkatkan jumlah wisatawan, DISPORA kota Sawahlunto melakukan berbagai strategi komunikasi pemasaran pariwisata. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Olahraga Kota Sawahlunto dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisata. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam melakukan strategi pemasaran pariwisata Dinas Pariwisata dan Olahraga Kota Sawahlunto. Metode yang digunakan oleh penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi secara langsung, serta wawancara kepada narasumber yang dianggap berkompenten yaitu Dinas Pariwisata dan Olahraga Kota Sawahlunto dan Pengunjung Pariwisata Kota Sawahlunto, Setelah itu barulah melakukan analisis data dari data yang di dapatkan atau data penulis kumpulkan. Dari hasil analisis yang telah dilakukan penulis, diketahui Dinas Pariwisata dan Olahraga Kota Sawahlunto telah melakukan komunikasi pemasaran marketing mix serta promotion mix. Dalam hal ini dinas pariwisata melakukan pemasaran advertising melalui 3 media yaitu media cetak berupa leaflet, pamflet, majalah selanjutnya media luar ruangan berupa spanduk, baliho dan yang terakhir melalui media elektronik berupa media sosial, website dan videotrone. Kemudian untuk personal selling dinas pariwisata melakukan perkumpulan-perkumpulan pertemuan dengan pengiat pariwisata diberbagai daerah, selanjut untuk public relations dinas pariwisata merencanakan event-event atau pameran yang ada di kota sawahlunto dan untuk interactive marketing sendiri dinas pariwisata mengunakan media sosial berupa instagram, facebook, dan twitter. Namun dinas pariwisata dan olahraga belum memiliki tagline pariwisata sehingga belum memiliki branding yang kuat. Adapun faktor pendukung yang dimiliki oleh dinas pariwisata dan olahraga kota sawahlunto yaitu Dinas Pariwisata dan Olahraga memiliki rancangan strategi lima tahunan, akses menuju objek wisata yang sudah baik dan Faktor penghambat yaitu Dinas pariwisata dan olahraga kota sawahlunto belum memiliki tagline dan brand untuk pariwisata kota sawahluntoen_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKota Sawahluntoen_US
dc.subjectPemasaranen_US
dc.subjectPariwisataen_US
dc.titleSTRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PARIWISATA PEMERINTAHAN KOTA SAWAHLUNTO SEBAGAI KOTA DESTINASI WISATAen_US
dc.typeThesisen_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record