STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PARIWISATA PEMERINTAHAN KOTA SAWAHLUNTO SEBAGAI KOTA DESTINASI WISATA
Abstract
Kota Sawahlunto memiliki wisata sejarah, alam, kuliner dan kerajinan.
Pemerintahan kota sawahlunto mengali potensi wisata untuk sarana penunjang
perekonomian masyarakat di daerah wisata. Kota sawahlunto pernah menoreh
penghargaan sebagai kota penggujung pariwisata terbanyak di tahun 2012. Wisata kota
sawahlunto memiliki 19 objek wisata termasuk unggulan dari museum gudang ransum,
lubang mbah suro dan museum kereta api. Untuk dapat mempromosikan potensi wisata
yang dimiliki dan meningkatkan jumlah wisatawan, DISPORA kota Sawahlunto
melakukan berbagai strategi komunikasi pemasaran pariwisata. Oleh karena itu,
penelitian ini dilakukan. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui bagaimana
strategi pemasaran yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Olahraga Kota
Sawahlunto dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisata. Untuk mengetahui faktor
pendukung dan faktor penghambat dalam melakukan strategi pemasaran pariwisata
Dinas Pariwisata dan Olahraga Kota Sawahlunto.
Metode yang digunakan oleh penelitian ini adalah metode pendekatan kualitatif.
Penelitian ini dilakukan dengan melakukan observasi secara langsung, serta wawancara
kepada narasumber yang dianggap berkompenten yaitu Dinas Pariwisata dan Olahraga
Kota Sawahlunto dan Pengunjung Pariwisata Kota Sawahlunto, Setelah itu barulah
melakukan analisis data dari data yang di dapatkan atau data penulis kumpulkan.
Dari hasil analisis yang telah dilakukan penulis, diketahui Dinas Pariwisata dan
Olahraga Kota Sawahlunto telah melakukan komunikasi pemasaran marketing mix serta
promotion mix. Dalam hal ini dinas pariwisata melakukan pemasaran advertising melalui 3
media yaitu media cetak berupa leaflet, pamflet, majalah selanjutnya media luar ruangan
berupa spanduk, baliho dan yang terakhir melalui media elektronik berupa media sosial,
website dan videotrone. Kemudian untuk personal selling dinas pariwisata melakukan
perkumpulan-perkumpulan pertemuan dengan pengiat pariwisata diberbagai daerah,
selanjut untuk public relations dinas pariwisata merencanakan event-event atau pameran
yang ada di kota sawahlunto dan untuk interactive marketing sendiri dinas pariwisata
mengunakan media sosial berupa instagram, facebook, dan twitter. Namun dinas
pariwisata dan olahraga belum memiliki tagline pariwisata sehingga belum memiliki
branding yang kuat. Adapun faktor pendukung yang dimiliki oleh dinas pariwisata dan
olahraga kota sawahlunto yaitu Dinas Pariwisata dan Olahraga memiliki rancangan strategi
lima tahunan, akses menuju objek wisata yang sudah baik dan Faktor penghambat yaitu
Dinas pariwisata dan olahraga kota sawahlunto belum memiliki tagline dan brand untuk
pariwisata kota sawahlunto
Collections
- Communication [943]