Pemimpin Perempuan yang Tangguh dan Memberdayakan (Studi Kasus Kepemimpinan Ibu Joane Hendrawati di PT Kernel Indonesia Potential Gresik)
Abstract
Penelitian ini berjudul Pemimpin Perempuan yang Tangguh dan
Memberdayakan (Studi Kasus Kepemimpinan Ibu Joane Hendrawati di PT Kernel
Indonesia Potential Gresik). Tujuan dari penelitian ini adalah 1) Untuk
mengetahui dan menggambarkan bagaimana latar belakang Ibu Joane Hendrawati
(IJH), 2) Untuk menggambarkan proses IJH menjadi seorang pemimpin, 3) Untuk
menganalisis gaya kepemimpinan IJH, 4) Untuk menggambarkan pengembangan
bisnis yang dilakukan oleh IJH, 5) Untuk menganalisis tantangan dan hambatan
yang dihadapi oleh IJH dalam memimpin bisnisnya. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini menggunakan
pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Narasumber
dalam penelitian ini adalah IJH, yaitu pemimpin dan pemilik PT Kernel Indonesia
Potential. Teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis data milik
Miles dan Huberman. Untuk menentukan validitas data, penelitian ini
menggunakan uji kredibilitas dan uji transferability.
Penelitian ini menemukan bahwa jiwa kepemimpinan dalam diri IJH
terbentuk dari motivasi intrinsik yang sesuai dengan teori sifat milik Thoha
(1995). Faktor utama IJH menjadi pemimpin sesuai dengan dua dari tiga motivasi
berwirausaha milik Barringer dan Ireland (2012) yaitu untuk menjadi bos bagi diri
sendiri dan mewujudkan ide-ide sendiri. Selain itu, sesuai dengan teori Susanto
(2009), faktor personal merupakan faktor pembentuk jiwa kewirausahaan dalam
diri IJH. Dalam memimpin PT Kernel, sesuai dengan teori Kanter (1977), IJH
merupakan perempuan iron maiden iron maiden sekaligus mother. Selain itu,
sesuai dengan teori Nawawi dan Hadari (1993) gaya kepemimpinan IJH termasuk
dalam tipe kepemimpinan demokratis. Dalam mengembangkan usahanya, IJH
menerapkan perencanaan formal yang sesuai dengan teori Kuratko dan Hodgetts
(1998). Selain itu, sesuai dengan teori Schemerhorn (2001), IJH juga menerapkan
strategi pertumbuhan secara internal. Dua hambatan utama yang dialami IJH ialah
absennya karyawan dan manajemen arus kas. Hambatan manajemen arus kas
sesuai dengan teori Zimmerer dan Scarborough (2005) dan teori Barringer dan
Ireland (2012).
Collections
- Management [4548]