PERSEPSI MILENIAL TERHADAP PELUNCURAN MOBILE DRAMA AADC SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN LINE FIND ALUMNI
Abstract
Teknologi informasi dan komunikasi memfasilitasi dan membentuk
keseharian individu dengan menawarkan jasa seperti e-learning, e-health, e-working
dan e-commerce. Hal tersebut juga turut berpengaruh terhadap cara perusahaan
mempromosikan produknya. Banyak perusahaan melakukan aktivitas komersial
melalui media komunikasi nirkabel atau yang serin disebut mobile commerce. Seperti
yang dilakukan oleh perusahaan penyedia aplikasi chatting asal Jepang, Line. Sebagai
upaya dalam melakukan pemasarannya, Line beberapa waktu lalu meluncurkan
kampanye dengan konsep mobile drama berjudul „AADC‟. Mobile drama AADC
adalah sebuah drama pendek yang menceritakan tentang kelanjutan film AADC yang
populer pada tahun 2002. Tujuan dikeluarkannya mobile drama tersebut adalah untuk
memperkenalkan fitur Line find alumni.
Penelitian ini mempunyai dua tujuan: mengetahui persepsi masyarakat
terhadap diluncurkannya mobile drama Line sebagai strategi pemasaran Line find
alumni serta mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi masyarakat
terhadap mobile drama Line sebagai strategi pemasaran Line find alumni.
Untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut, peneliti menerapkan metode
penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif untuk menjelaskan fenomena
melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya yang ditempuh dengan melakukan
wawancara dengan narasumber yang merupakan pengguna Line.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan. Pertama didapat hasil yang
menunjukkan bahwa 5 narasumber tidak tertarik dengan mobile drama AADC yang
diluncurkan oleh Line, sedangkan 3 narasumber tertarik dengan drama tersebut. Hasil
lain yang didapat adalah semua narasumber memakai aplikasi Line, namun untuk
pemakaian fitur find alumni hanya satu narasumber yang menggunakan fitur find
alumni dengan persepsi narasumber tersebut menggunakan fitur find alumni untuk
menghubungi beberapa teman yang sudah kehilangan kontak dengan narasumber,
sedangkan 7 narasumber tidak menggunakan fitur tersebut dengan berbagai macam
persepsi seperti dua orang narasumber lebih sering menggunakan facebook untuk
berhubungan dengan teman lama, sudah mempunyai grup Line sendiri, tidak semua
teman-teman narasumber menggunakan aplikasi Line, masih mempunyai contact dan
masih berhubungan dengan teman lama, dan tidak ingin berkomunikasi dengan teman
lama.. Kedua, Persepsi yang diberikan oleh ketiga kelompok narasumber tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor pengalaman, kebutuhan, dan minat/
keinginan. Dimana faktor pengalaman dapat dilihat dari dua sisi yaitu pengalaman
terdahhulu (masa lalu) dan pengalaman dari teman. Adanya dorongan dari lingkungan
sekitar juga menjadi faktor narasumber dalam memberikan persepsi. Selain itu faktor
usia juga mempengaruhi persepsi dan keputusan akhir yang diambil oleh seseorang.
Collections
- Communication [943]