ANALISIS STABILITAS LERENG JALAN DENGAN PERKUATAN GEOTEKSTIL MENGGUNAKAN PROGRAM PLAXIS 8.2 PADA PROYEK TOL TRANS SUMATERA LAMPUNG BAKAUHENI
Abstract
Jalan tol Trans Sumatera yang menghubungkan Bakauheni sampai Lampung merupakan jalan tol pertama yang ada di pulau Sumatera. Pada jalan tol ini terdapat banyak lereng yang terbuat dari timbunan tanah untuk jalan. Timbunan lereng yang dilakukan penelitian dikhususkan pada ruas tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang Sta. 9+100 dengan tinggi lereng yang bervariasi mulai dari 2m sampai dengan 8m. Timbunan lereng kemudian dianalisis dengan dua kondisi, yaitu pada kondisi saat dilakukan masa konstruksi dan pada kondisi pasca konstruksi. Tanah replacement digunakan sebagai parameter untuk mengetahui pengaruh terhadap timbunan lereng. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan nilai angka aman (SF), dan konsolidasi yang terjadi selama satu tahun.
Analisis stabilitas lereng dilakukan perhitungan dengan metode elemen hingga menggunakan program Plaxis 8.2. Penelitian ini menggunakan variasi analisis tinggi timbunan lereng 2m, 4m, 6m, dan 8m. Variasi kondisi pemodelan pada saat masa konstruksi dan pasca konstruksi dengan jenis timbunan tanah asli dan timbunan tanah replacement. Untuk perencanaan perkuatan pada timbunan lereng yang tidak aman digunakan perkuatan geotekstil woven UW-250 produksi PT.Teknindo Geosistem Unggul.
Nilai angka aman untuk timbunan 2m pada saat masa konstruksi untuk tanah asli 2,2046 pada tanah replacement 2,2603 dan pasca konstruksi untuk tanah asli 1,6532 pada tanah replacement 1,8145. Untuk timbunan 4m didapatkan nilai angka aman pada saat masa konstruksi tanah asli 1,4664 pada tanah replacement 1,5115, saat paska konstruksi pada tanah asli 1,2594 pada tanah replacement 1,2856. Pada timbunan 6m saat masa konstruksi nilai angka aman tanah asli 1,1636 sedangkan tanah replacement 1,2024 dan saat pasca konstruksi nilai angka aman tanah asli 1,0711 sedangkan tanah replacement 1,2856. Pada timbunan 8m masa konstruksi didapatkan angka aman pada tanah asli 1,0075 pada tanah replacement 1,0408, sedangkan saat pasca konstruksi tanah timbunan mengalami collapse. Kemudian tanah timbunan 4m sampai 8m diperkuat menggunakan geotekstil. Hasil analisis dengan perkuatan pada semua timbunan 4m, 6m, dan 8m yang diperkuat menghasilkan angka aman yang lebih besar dari yang disyaratkan 1,3.
Collections
- Civil Engineering [4192]