dc.description.abstract | Media penyiaran televisi sebagai perwakilan dari media massa konvensional
layaknya cetak dan radio kini tengah berhadapan dengan munculnya media baru, yang telah
mengubah budaya masyarakat terutama dalam memperoleh informasi. Agar bertahan,
televisi perlu melakukan perubahan dengan menerapkan konvergensi media, sebuah
tantangan bagi manajemen media penyiaran televisi. Berdasarkan kerangka berpikir
tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen
pengelolaan konten media penyiaran, serta apa saja kendala yang dihadapi manajemen
media penyiaran di era konvergensi media. Guna menjawab pertanyaan tersebut, penelitian
ini menggunakan paradigma konstruktivisme, metode penelitian kualitatif dengan
pendekatan studi kasus. teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara,
dokumen, hingga audiovisual.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen pengelolaan konten di
tvMu meliputi empat fungsi. Pertama, perencanaan Kedua, Pengorganisasian meliputi
pembagian departemen dan pembagian kerja. Ketiga, Pengarahan dan memberikan pengaruh
yang terdiri dari empat kegiatan utama yaitu motivasi, komunikasi, kepemimpinan dan
pelatihan. Keempat, pengawasan dengan menetapkan standar yang dapat diukur seperti
target jumlah pengikut, termasuk efisiensi dan efektivitas.
Penelitian ini juga menunjukkan beberapa hal penting, antara lain yaitu
perkembangan teknologi tidak lagi menjadi tantangan, tetapi telah menjadi peluang dalam
menambah pemasukan bagi manajemen tvMu. Hal itu dilakukan dengan langkah digital
present melalui layanan over the top. Dalam menyebarkan konten siaran, tvMu menerapkan
konsep multimedia, multichannel, dan multiplatform. Kendala yang dihadapi oleh
manajemen tvMu di era konvergensi media meliput tiga hal utama. Pertama regulasi yang
belum tersedia baik dari internal maupun eksternal tvMu. Kedua, sumber daya manusia yang
terbatas baik dari segi kuantitas maupun dari segi kualitas. Ketiga peralatan yang belum
memadai. | en_US |