The Relationship Between Sensory Marketing, Brand Experience, And Brand Equity On Repurchase Intentions At Coffee Shop In Indonesia
Abstract
Strategi pemasaran telah berubah sepanjang waktu dan mempengaruhi bisnis saat ini,
termasuk indera manusia. Pemasaran sensorik telah berkembang untuk dianggap
sebagai bagian dari konsep pemasaran untuk melibatkan hubungan dengan
pelanggan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Munculnya kafe di
Indonesia mengubah persaingan menjadi menghadirkan tempat dengan gaya yang
unik dan berbeda serta dapat diterima oleh segmen pelanggan. Penelitian ini menguji
pengaruh pemasaran sensorik terhadap niat beli kembali di kedai kopi di Indonesia,
dengan pengalaman merek dan ekuitas merek sebagai variabel mediasinya. Data
dalam penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan kuesioner online via
Google form untuk 248 responden. Data yang terkumpul diolah dengan metode
Structural Equation Modeling (SEM) dan diolah melalui program aplikasi AMOS
versi 24. Hasil analisis data menunjukkan bahwa sensori pemasaran berpengaruh
positif terhadap pengalaman merek dan ekuitas merek, yang selanjutnya berdampak
positif terhadap niat membeli kembali merek yang bersangkutan. Kontribusi yang
relevan dari penelitian ini termasuk menjembatani kesenjangan yang disebutkan
dalam literatur dan menawarkan implikasi manajerial yang signifikan.
Collections
- Management [4581]