Pengaruh Integrasi Supply Chain (Sci) Terhadap Kinerja Perusahaan Yang Dimoderasi Oleh Orientasi Pasar Pada Ukm Batik Di Yogyakarta
Abstract
Kondisi saat ini daya saing setiap bisnis semakin tinggi, setiap perusahaan
atau Usaha Kecil dan Menengah (UKM) harus dapat mengantisipasi adanya
perubahan keinginan pelanggan atas produk yang kita hasilkan. Untuk dapat
mempertahankan sebuah bisnis dapat dilakukan dengan berinovasi dan melihat
orientasi pasar. (Bakti & Harniza, 2011). Pada mulanya persaingan bisnis terjadi
antara perusahan satu dengan perusahaan lain, tetapi pandangan tersebut kini
mulai berubah menjadi persaingan antar jaringan bisnis. Oleh karena itu
perusahaan mulai membangun dan menciptakan jaringan bisnisnya dengan
meningkatkan operasi bisnis internal yang efisien dan efektif seperti menerapkan
Supply Chain Manajement (SCM).
Daya saing bisnis yang makin ketat menjadikan perusahaan perlu melakukan
berbagai strategi yang tepat dan efisien untuk mempertahankan bisnisnya dengan
melakukan inovasi secara kontinu serta melihat kondisi pasar yang selalu
berubah-ubah. Menurut Kanthadaraman & David (2011), untuk menjadikan
perusahaan menjadi sukses didalam dunia bisnis bisa dilaksanakan dengan
beberapa strategi, satu diantaranya yakni dengan mempunyai keunggulan khusus yang merupakan pembeda perusahaan tersebut dengan perusahaan pesaing, serta
mempunyai kemampuan produksi dengan biaya yang relative sedikit.
UKM adalah sektor usaha yang memiliki peranan dalam membangun
perekonomian suatu bangsa. Pernyataan ini dilihat dari banyaknya persentase
jumlah UKM yakni mencapai 99.99% dari keseluruhan jenis usaha di Indonesia.
Dilansir dari data BPS tingkat perutumbuhan ekonomi di Indonesia tahun 2013
meningkat sebanyak 5.78%, dimana dalam persentase tersebut termuat kontribusi
terbesar pada sector UKM dan manufaktur.
Pengumpulan data penelitian dilaksanan dengan memberi kuesioner pada
responden yang terpilih, yakni pemilik dan manajer UKM Koperasi Batik di Kota
Yogyakarta. Kuosioner yang disebar sebnyak 30 kuesioner dengan 30 responden,
sehingga memiliki rate sebesar 100%. Setelah kuesioner dijawab maka dilakukan
uji kelayakan dan melihat rekapitulasi. Sesudah semua data telah dikumpulkan,
maka langkah selanjutnya adalag dengan melakukan pengeditan, pengkoden, dan
tabulasi, yang kemudian dianalisis memakai program SPSS.
Collections
- Management [4552]