Show simple item record

dc.contributor.advisorPuji Hariyanti
dc.contributor.authorGhea Agatha Jojoba
dc.date.accessioned2021-03-08T01:25:27Z
dc.date.available2021-03-08T01:25:27Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/27476
dc.description.abstractGhea Agatha Jojoba. 11321028. Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Boutique Hotel di Yogyakarta dalam Menarik Minat Pelanggan (Studi Deskriptif Pada Ameera Boutique Hotel dan Blue Safir Boutique Hotel). Skripsi Sarjana. Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia. 2017. Abstrak Semakin berkembangnya pembangunan hotel di Yogyakarta membuat Ameera Boutique hotel dan Blue Safir Boutique Hotel dituntut untuk lebihbaik lagi. Walaupun dengan konsep tradisional, namun kesan mewah tetap dapat dirasakan dan dinikmati.Ameera Boutique hotel yang mengadakan pertunjukan gamelan setiap bulannya menjadi salah satu alasan peneliti memilih Ameera Boutique Hotel untuk dijadikan objek penelitian. Sedangkan Blue Safir Boutique Hotel karena hotel mempunyai pajangan-pajangan antik yang berusia puluhan tahun yang terletak di Lobby. Kedua hotel memiliki nuansa tradisional yang kental, sehingga dapat menarik minat calon pelanggan atau pelanggan yang akan menginap.Pengembangan strategi pemasaran yang tepat untuk mengantisipasi persaingan dengan hotel butik lainnya, dengan cara menyesuaikan diri dengan perubahan dan tuntutan dari minat pelanggan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan paradigma konstruktivisme. Tahapan tersebut melakukan berbagai macam proses analisis data kualitatif dengan menggunakan model analisis data interaktif, dengan tiga hal yang penting yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil temuan, maka dapat disimpulkan bahwa Ameera Boutique Hotel melakukan kegiatan strategi komunikasi pemasaran terpadu seperti adanya potongan harga, kerjasama OTA, penggunaan flyer, telemarketing dan direct mail, presentasi, dan media sosial. Dengan faktor pendukung berupa promosi penjualan, periklanan, pemasaran langsung, penjualan perorangan dan pemasaran interaktif.. Sedangkan Blue Safir Boutique Hotel hanya melakukan pemberianharga promo, kerjasama OTA, penggunaan flyer, direct mail, dan pemasaran interaktif. Dengan faktor pendukung berupa potongan harga, kerjasama OTA, penggunaan flyer, telemarketing dan direct mail, presentasi, dan media sosial. Kedua hotel juga mempunyai faktor penghambat, yaitu Website tidak up to date, tidak adanya kegiatan humas, dan kurangnya feedback dari pelanggan. Kedua hotel menggunakan strategi yang hampir sama, namun tetap memiliki perbedaan, yaitu tidak adanya penjualan perorangan di Blue Safir Boutique Hotel.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectstrategien_US
dc.subjectkomunikasi pemasaran terpaduen_US
dc.subjectAmeera Boutique Hotelen_US
dc.subjectBlue Safir Boutique Hotelen_US
dc.subjectminat pelangganen_US
dc.titleStrategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Boutique Hotel di Yogyakarta Dalam Menarik Minat Pelanggan (Studi Deskriptif Pada Ameera Boutique Hotel dan Blue Safir Boutique Hotel)en_US
dc.Identifier.NIM11321028


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record