KONKORDANSI SISTEM HUKUM LEMBAGA NOTARIS TERHADAP PERBANKAN SYARIAH (Studi Penyelesaian Wanprestasi Praktek Perbankan Syariah Di Kota Padang Sumatera Barat)
Abstract
Perkembangan hukun~ Perduta di Indonesia tidak ierlepas duri sejurah di terapkannya hzrkzrtn
Belanda di Indonesia. Penerapan hukutn Belandu di Indonesia di terapkan Indonesia dengan cura
Konkordunsi. Dimana hukunz Belanda yu17g berlctku di Belunda sana diselaraskctn dengun huktcn~
yang ada di Indonesia saat itu. Notaris ccdalah salah saru hasil konkordansi duri hztkun~ belanda
tersebut. Lenlabaga notaris sangat berpe)*an peniingu dalun7 perke~nbanga hzrkzr~n di Indonesia.
Jabatan dan wewenang notaris diutz~rd a1c1111U ndctng-U~ldc~nNgo rnor 2 Tahun 2014. Sciluh sutzt
kewenangan Notaris adaluh n.re117btccct akfa ofenfik. ycrng ?nunu akta tersebut n1en7pttnyai kepastiun
hztku111 dun dapat dijadikctn sebagui alur btrkti cli per-siclcrngrcn. Dalan7 ke~venangan tersebztt akta
otentik yang dibztat oleh notaris udalcth peijc~njict~kr~e dil d(11crmp erbankan konvensional. Berbedu
dengan bank konvensional perbankan syariuh tnernpztnyui regzrlasi peraturun sendiri dengan
konvensional, yang mana aturan tersebut seszrai dengcrn syariah Islam, tidak nlengenal bztnga. Dula~n - ha1 perbankan syariah akadnya kebanyakan dibcnvuh tangan, tetapi zrntuk perjanjianya berbentttk
akta otentik, sehingaa adanya konkordansi sistenl konvensional dalani perbankan syariah. Oleh
karena itu notaris sebagai pejabat yang berwenang menlbuat akta atau akad syariah harus lebih
cermat dalam melihat permasalahan ini.
Collections
- Master of Law [1445]