REDESIGN STASIUN TUGU DENGAN PENEKANAN PENATAAN SIRKULASI, TATA RUANG DAN PENAMPILAN KARAKTER BANGUNAN
Abstract
Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan provinsi dengan potensi pariwisata, budaya, dan pendidikan yang ternama di Indonesia. Upaya pengembangan pada ketiga potensi tersebut terus dilakukan oleh pemerintahan setempat, Hal ini menyebabkan banyaknya pendatang yang berkunjung dengan tujuan baik itu wisata, belajar hingga menetap di Kota Yogyakarta. Kereta api merupakan salah satu transportasi yang banyak digunakan oleh pengunjung wisata baik dalam ataupun luar pulau jawa, terutama Stasiun Tugu yang berada di Kota Yogyakarta yang membuat stasiun ini menjadi pintu gerbang kota.
Namun seiring dengan meningkatnya dan berkembangnya pariwisata tersebut memicu pergerakan yang tinggi dan menimbulkan konflik pada Stasiun Tugu. Kedaan eksisting StasiunTugu memiliki sirkulasi ruang dalam yang buruk dimana sirkulasi manusia crossing dengan kereta api dan juga terdapat sirkulasi entrance dan exit yang bersamaan, kemudian memiliki titik kemacetan dan kepadatan yang tinggi yang disebabkan kapasistas stasiun tidak dapat menampung pengguna stasiun tugu sehingga berdampak pada sekitar jalan pada Stasiun Tugu. Sirkulasi ruang luar terdapat crossing sirkulation yang merupakan alur bolak balik kendaraan yang 2 arah serta didukung dengan minimnya lahan untuk akses sirkulasi.
Stasiun Tugu merupakan bangunan Cagar Budaya yang memiliki nilai karakter bangunan Indische yang memiliki susunan tampak bangunan yang simetris yang terkesan rapi dengan unsur garis vertikal dan horisontal, Sehingga redesain stasiun tugu ini sangat penting dalam memperhatikan sirkulasi agar tidak terjadi crossing, tata ruang dan nilai karakter bangunan agar tidak mengkaburkan karakter bangunan lama.
Collections
- Architecture [3718]