dc.description.abstract | Penelitian ini menggambarkan bagaimana iklan pelayanan masyarakat
dapat membangkitkan emosi negatif (kemarahan, ketakutan, kesedihan,
ketegangan) pada audiens. Emosi negatif ini dapat menimbulkan reaksi empati
dimana audiens ikut merasakan penderitaan korban, dan pada gihrannya,
menimbulkan perilaku prososial pada audiens. Reaksi empati tersebut dapat
terlihat melalui • Perspective taking (menyetujui pandangan korban yang memerlukan
bantuan) Compasion/pity (perasaan terharu), Protection Motivation (Motivasi untuk
memberikan perlindungan), Fantasy elaboration (Keinginan untuk mengetahui lebih jauh
serta ingin mengetahui yang dibutuhkan). Penlaku prososial yang timbul karena adanya
reaksi empati dapat berupa kontribusi baik secara material (dalam bentuk sumbangan
dana) dan non material (membenkan kasih sayang kepada mereka).
Penelitian ini sangat bermanfaat bagi lembaga sosial yang ingin mencan
sumbangan dana guna membantu anak-anak terlantar yang hidup sengsara akibat
penyiksaan yang dilakukan oleh orang dewasa yang seharusnya melindunginya. Iklan
pelayanan masyarakat ini dapat lebih mengena, apabila iklan-iklan tersebut bersifat
emosional, sehingga dapat menggugah nurani audiens.
Penelitian ini dilaksanakan terhadap masyarakat dusun Sanggranan,
Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta pada semester ganjil 2005 / 2006 dengan
menggunakan metode analisis regresi linear berganda dan indeks persepsi. Dalam
penelitian ini terdapat keterbatasan karena penelitian ini tidak dapat menggunakan media
televisi atau slide untuk memperagakan iklan "anti child abuse", serta tidak
memperhitungkan faktor agama yang juga sangat mempengaruhi perbuatan seseorang
untuk beramal. | en_US |