Penentuan Luas Produksi dalam Mencapai Keuntungan yang Maksimal pada Perusahaan Jenang Mirah Ponorogo
Abstract
Luas produksi merupakan ukuran terhadap apa dan berapa banyak
barang-barang yang diproduksi oleh suatu perusahaan untuk mencapai
keuntungan yang maksimal. Luas produksi pada suatu perusahaan yang
memproduksi lebih dari satu jenis produk merupakan salah satu faktor penting
yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Dalam menentukan luas produksi,
perusahaan harus mempunyai perencanaan dan perhitungan yang cermat agar
jumlah yang diproduksi dapat mendatangkan keuntungan yang diharapkan oleh
perusahaan. Hal ini berarti jumlah atau volume yang diproduksi tidak terlalu besar
juga tidak terlalu kecil.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan yang
menjadi pokok permasalahan adalah berapa besar luas produksi dari berbagai
macam produk yang dihasilkan agar dapat memberikan keuntungan yang
maksimal serta berapa besar luas produksi menurut ramalan permintaan untuk
periode tahun yang akan datang berdasarkan data penjualan pada tahun-tahun
sebelumnya. Adapun perusahaan yang menjadi obyek penelitian ini adalah
perusahaan jenang Mirah yang berlokasi di Ponorogo.
Dalam menentukan luas produksi, alat analisis yang digunakan adalah
linear programming. Metode yang digunakan dalam peramalan produksi adalah
metode trend, dimana metode trend tersebut terdiri dari 3 jenis perhitungan yaitu
trend linier. trend parabolik, dan trend eksponensial. Dari ketiga metode trend
tersebut, dipilih metode yang menghasilkan tingkat kesalahan (standard error)
paling kecil. Untuk menghitung nilai a dan b dari metode trend tersebut.
digunakan metode kuadrat terkecil (least squares Method).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diketahui
bahwa keuntungan berdasarkan metode linear programming adalah sama besar
dengan keuntungan riil perusahaan, yaitu sebesar Rp.826.820.560,-. Untuk
perhitungan ramalan permintaan tahun 2006, digunakan metode trend parabolik
karena metode tersebut menghasilkan tingkat kesalahan (standard error) paling
kecil di antara metode trend yang lain. Dari perhitungan tersebut, diperoleh
ramalan permintaan untuk tahun 2006 yaitu, jenang beras 1.011 adonan, jenang
ketan 743 adonan, dan jenang campur 2.399 adonan dengan keuntungan sebesar
Rp. 869.761.396.-.
Collections
- Management [4527]