Show simple item record

dc.contributor.authorHartono, Rudi
dc.date.accessioned2024-03-26T02:31:20Z
dc.date.available2024-03-26T02:31:20Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.uridspace.uii.ac.id/123456789/48584
dc.description.abstractPurwokerto adalah ibukota dari Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kondisi kemacetan terjadi pada Jalan Jenderal Soedirman dan Jalan Gerilya. Sehingga Pemerintah Kabupaten Banyumas membuat Jalan Hubung (Jalan Jenderal Soedirman dengan Jalan Gerilya) untuk mengatasi kepadatan lalu lintas dan untuk mengurai kemacetan arus lalu lintas di kedua jalan tersebut. Berdasarkan hal tersebut, penelitian dilakukan untuk mengetahui kinerja lalu lintas tanpa adanya Jalan Hubung (Jalan Jenderal Soedirman dengan Jalan Gerilya) dan kinerja lalu lintas dengan adanya Jalan Hubung (Jalan Jenderal Soedirman dengan Jalan Gerilya) berdasarkan Analisa MKJI 1997 dengan pendekatan manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) dan analisis multi kriteria untuk mengetahui skenaria MRLL terbaik. Kinerja Jalan Hubung dengan skenario manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) pertama terdapat pembebanan di Jalan Hubung sebesar 501 smp/jam, ) ruas Jalan Jenderal Soedirman (Segmen Simpang Masjid – Simpang Girisuman) memiliki tingkat pelayanan 0,43. Jalan Gerilya arah Tanjung memiliki tingkat pelayanan 0,12, Jalan Gerilya arah Karang Pucung memiliki tingkat pelayanan 0,38. Kinerja Jalan Hubung dengan skenario manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) kedua terdapat pembebanan di Jalan Hubung sebesar 386 smp/jam, ruas Jalan Jenderal Soedirman (Segmen Simpang Masjid – Simpang Girisuman) memiliki tingkat pelayanan 0,25. Jalan Gerilya arah Tanjung memiliki tingkat pelayanan 0,28, Jalan Gerilya arah Karang Pucung memiliki tingkat pelayanan 0,45. Kinerja Jalan Hubung dengan skenario manajemen rekayasa lalu lintas (MRLL) ketiga terdapat pembebanan di Jalan Hubung sebesar 887 smp/jam, ruas Jalan Jenderal Soedirman (Segmen Simpang Masjid – Simpang Girisuman) memiliki tingkat pelayanan 0,38. Jalan Gerilya arah Tanjung memiliki tingkat pelayanan 0,33, Jalan Gerilya arah Karang Pucung memiliki tingkat pelayanan 0,21. Dari hasil penelitian kemudian dikaji pemilihan alternatif manajemen rekayasa lalu lintas terbaik metode pemilihan menggunakan Analisis Multi Kriteria. Dengan membandingkan kinerja Kondisi Eksisting tanpa adanya Jalan Hubung (Jalan Jenderal Soedirman dengan Jalan Gerilya) nilai bobot kinerja total 499, MRLL pertama penerapan SSA dari Jalan Jendral Sudirman menuju Jalan Gerilya nilai bobot kinerja total 501, MRLL kedua SSA dari Jalan Gerilya menuju Jalan Jendral Sudirman nilai bobot kinerja total 513, MRLL ketiga SDA dari Jalan Gerilya – Jalan Jendral Sudirman nilai bobot kinerja total 518. Sehingga dapat disimpulkan dengan MRLL ketiga memiliki bobot nilai tertinggi dan dapat dipilih sebagai alternatif MRLL dari Jalan Hubung (Jalan Jenderal Soedirman dengan Jalan Gerilya).en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectKinerja Jalanen_US
dc.subjectKinerja Simpangen_US
dc.subjectDerajat Kejenuhanen_US
dc.subjectTundaanen_US
dc.subjectJalan Hubungen_US
dc.titlePengaruh Pembangunan Jalan Hubung (Jalan Jenderal Soedirman dengan Jalan Gerilya) Terhadap Pola Pergerakan dan Kinerja Lalu Lintas di Kota Purwokertoen_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM19914043


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record