Show simple item record

dc.contributor.advisorArif Hartono, S.E., MHRM., Ph.D.
dc.contributor.authorWijaya, Tiara Hayyu
dc.date.accessioned2023-05-04T03:51:19Z
dc.date.available2023-05-04T03:51:19Z
dc.date.issued2023-04-04
dc.identifier.urihttp://dspace.uii.ac.id/123456789/44011
dc.description.abstractPenelitian ini berjudul “Wanita Karir: Tantangan Menjadi Superwomen (Studi Kasus Family Work Conflict pada Karyawati Departemen Marketing PT. Solo Murni di Surakarta). Tujuan penelitian ini untuk memahami konflik keluarga yang mempengaruhi pekerjaan, dampak konflik keluarga pada karyawati dan organisasi dan cara mengatasi konflik keluarga pada karyawati dan organisasi. Pendekatan dengan metode kualitatif dan metode pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Narasumber penelitian ini adalah Ratu Dara Gilang S, Christina dan Arni Ariska Fauziah sebagai karyawati di PT. Solo Murni departemen marketing. Uji keabsahan data dengan uji kredibilitas dan uji transferability. Metode pengujian data dengan triangulasi, metode analisis data dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Pertama, konflik keluarga timbul dari beban pengasuhan anak: faktor usia, pasangan yang bekerja, pertentangan dalam keluarga dan tanggungan orang tua. Seluruh temuan sama dengan Eby (1980). Hasil temuan berbeda dengan Greenhaus dan Beutell (1985), Safiah dan Ismail (2010) dan Jacobs dan Gerson (2004). Kedua, dampak konflik keluarga pada karyawati yaitu kelelahan fisik sesuai dengan Anderson (2002), Grzywacz dan Bass (2003) dan Johnston (1997). Tekanan psikologis sesuai teori Anderson (2002) dan Grzywacz dan Bass (2003). Penurunan kinerja sesuai teori Grzywacz dan Bass (2003), Lee dan Ashforth (1996) dan Johnston (1997). Intensi turnover sesuai dengan teori Anderson (2002), Lee dan Ashforth (1996) dan Johnston (1997). Hasil temuan berbeda dengan Maslach dan Jackson (1981), Poelmans (2003), Hughes dan Glinsky (1994) dan Cesnauskas dan Zabielske (2014). Dampak pada organisasi yaitu penurunan KPI sesuai teori Lee dan Ashforth (1996), Greenhaus (2001), Allen dan Armstrong (2006) dan Balmforth dan Gardner (2006). Turnover nyata sesuai teori Lee dan Ashforth (1996), Greenhaus (2001), Allen dan Armstrong (2006) dan Balmforth dan Gardner (2006). Hasil temuan berbeda dengan teori Bowen (1988). Ketiga, cara karyawati mengatasi konflik keluarga dengan membangun komunikasi sesuai temuan Handayani (2013) dan Takahashi (2014). Dukungan sosial keluarga dan kerabat sesuai teori Carlson dan Perrewe (1999), Frone (1992) dan Folkman, et.al (1986). Penelitian ini menemukan temuan baru yaitu dengan mengajukan izin kerja. Hasil temuan berbeda dengan teori Frone (1992). Cara organisasi mengatasi konflik keluarga dengan memberikan dukungan sosial sama dengan teori Frone (1992) dan temuan Byron (2005). Penelitian ini menemukan temuan baru yaitu dengan menambahkan waktu cuti lebih panjang. Hasil penelitian ini berbeda dengan Voydanoff (2007) dan Michel (2011).en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectFamily work conflicten_US
dc.subjectKonfliken_US
dc.subjectWanita kariren_US
dc.subjectWork family conflicten_US
dc.titleWanita Karir: Tantangan Menjadi Superwomen (Studi Kasus Family Work Conflict pada Karyawati Departemen Marketing PT. Solo Murni di Surakarta)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.Identifier.NIM16311062


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record