Wanita Karir: Tantangan Menjadi Superwomen (Studi Kasus Family Work Conflict pada Karyawati Departemen Marketing PT. Solo Murni di Surakarta)
Abstract
Penelitian ini berjudul “Wanita Karir: Tantangan Menjadi Superwomen
(Studi Kasus Family Work Conflict pada Karyawati Departemen Marketing PT.
Solo Murni di Surakarta). Tujuan penelitian ini untuk memahami konflik keluarga
yang mempengaruhi pekerjaan, dampak konflik keluarga pada karyawati dan
organisasi dan cara mengatasi konflik keluarga pada karyawati dan organisasi.
Pendekatan dengan metode kualitatif dan metode pengumpulan data berupa
wawancara, observasi dan dokumentasi. Narasumber penelitian ini adalah Ratu
Dara Gilang S, Christina dan Arni Ariska Fauziah sebagai karyawati di PT. Solo
Murni departemen marketing. Uji keabsahan data dengan uji kredibilitas dan uji
transferability. Metode pengujian data dengan triangulasi, metode analisis data
dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Pertama, konflik keluarga timbul dari beban pengasuhan anak: faktor usia,
pasangan yang bekerja, pertentangan dalam keluarga dan tanggungan orang tua.
Seluruh temuan sama dengan Eby (1980). Hasil temuan berbeda dengan Greenhaus
dan Beutell (1985), Safiah dan Ismail (2010) dan Jacobs dan Gerson (2004).
Kedua, dampak konflik keluarga pada karyawati yaitu kelelahan fisik sesuai
dengan Anderson (2002), Grzywacz dan Bass (2003) dan Johnston (1997).
Tekanan psikologis sesuai teori Anderson (2002) dan Grzywacz dan Bass (2003).
Penurunan kinerja sesuai teori Grzywacz dan Bass (2003), Lee dan Ashforth
(1996) dan Johnston (1997). Intensi turnover sesuai dengan teori Anderson (2002),
Lee dan Ashforth (1996) dan Johnston (1997). Hasil temuan berbeda dengan
Maslach dan Jackson (1981), Poelmans (2003), Hughes dan Glinsky (1994) dan
Cesnauskas dan Zabielske (2014). Dampak pada organisasi yaitu penurunan KPI
sesuai teori Lee dan Ashforth (1996), Greenhaus (2001), Allen dan Armstrong
(2006) dan Balmforth dan Gardner (2006). Turnover nyata sesuai teori Lee dan
Ashforth (1996), Greenhaus (2001), Allen dan Armstrong (2006) dan Balmforth
dan Gardner (2006). Hasil temuan berbeda dengan teori Bowen (1988). Ketiga,
cara karyawati mengatasi konflik keluarga dengan membangun komunikasi sesuai
temuan Handayani (2013) dan Takahashi (2014). Dukungan sosial keluarga dan
kerabat sesuai teori Carlson dan Perrewe (1999), Frone (1992) dan Folkman, et.al
(1986). Penelitian ini menemukan temuan baru yaitu dengan mengajukan izin
kerja. Hasil temuan berbeda dengan teori Frone (1992). Cara organisasi mengatasi
konflik keluarga dengan memberikan dukungan sosial sama dengan teori Frone
(1992) dan temuan Byron (2005). Penelitian ini menemukan temuan baru yaitu
dengan menambahkan waktu cuti lebih panjang. Hasil penelitian ini berbeda
dengan Voydanoff (2007) dan Michel (2011).
Collections
- Management [4703]