Pengembangan Safety Plan Pada Pekerjaan Jalan Dan Jembatan Yang Melintasi Rel Kereta Api Untuk Meningkatkan Kinerja Keselamatan Konstruksi (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Flyover Rsud Wates Triharjo Di Kabupaten Kulon Progo)
Abstract
Jalan merupakan infrastruktur pokok yang memiliki banyak manfaat untuk
kelancaran kegiatan manusia. Untuk meningkatan keamanan dan memperlancar lalu lintas dan
dalam upaya menutup perlintasan sebidang jalan yang melewati rel kereta api diperlukan
adanya peningkatan jalan. Salah satu bentuk peningkatan jalan tersebut adalah pembuatan
flyover rsud wates triharjo di perlintasan jalan Triharjo - RSU dengan rel kereta api.
Pengembangan safety plan sebagai objek dalam penelitian ini untuk menganalisis risiko yang
berhubungan dengan kecelakaan kerja, diharapkan dapat mengurangi tingkat kecelakaan kerja
yang mungkin terjadi.
Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi apa saja bahaya yang dapat
menimbulkan kecelakaan pada pekerjaan konstruksi girder flyover, Melakukan penilaian dan
analisis tingkat risiko dari bahaya yang mungkin bisa terjadi, dan Membuat pengembangan
rencana tindakan pengendalian atau rekomendasi untuk mengurangi tingkat risiko kecelakaan
pada pekerjaan konstruksi girder flyover RSUD Wates Triharjo di atas rel kereta api di
Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini juga menyusun Rancangan konseptual SMKK
berdasar format PermenPUPR No. 10 Tahun 2021 dan diharapkan dapat membantu
meningkatkan kinerja Keselamatan Konstruksi dengan menurunkan angka kecelakaan kerja.
Identifikasi bahaya yang dilakukan pada 9 pekerjaan ditemukan sebanyak 27 jenis
bahaya yang dapat menimbulkan risiko terhadap pekerja, peralatan, material, publik dan
lingkungan. Dari 9 pekerjaan yang dianalisis 8 pekerjaan yang ditinjau yaitu memiliki tingkat
risiko besar dan sedang. Penilaian risiko dilakukan terhadap pekerjaan yang mempunyai
tingkat risiko besar dan sedang. Pengembangan Safety Plan dengan Rencana tindakan
pengendalian risiko dilakukan berdasarkan hierarki pengendalian mulai dari eliminasi,
substitusi, rekayasa teknik, administrasi dan menggunakan alat pelindung diri (APD) serta
mengikuti peraturan yang berlaku. Hasil pengendalian risiko dilakukan validasi oleh pakar
terhadap penelitian terdahulu. Hasil identifikasi, Penilaian tingkat risiko dan pengendalian
risiko dituangkan dalam rancangan konseptual SMKK perancangan konstruksi yang akan
menjadi panduan dalam pelaksanaan konstruksi.
Collections
- Master of Management [408]