Show simple item record

dc.contributor.authorRKYAN DIANDRA CHOIRUNISSA
dc.date.accessioned2023-03-09T03:33:26Z
dc.date.available2023-03-09T03:33:26Z
dc.date.issued2022-07-12
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/42684
dc.description.abstractPandemi Covid-19 mendatangkan dampak besar pada kehidupan manusia, salah satunya menyerang kesehatan mental manusia yang disebabkan karena masyarakat belum siap menghadapi perubahan kehidupan akibat pandemi yang datang begitu cepat. Oleh karena itu, Rumah Sakit Dr. Soeharto Heerdjan melakukan perannya sebagai fasilitas pelayanan kejiwaan untuk membantu masyarakat menghadapi isu kesehatan mental di era pandemi Covid-19 dalam program pemberdayaan yang dilakukan oleh instalasi PKRS dan Keswamas. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis program pemberdayaan yang dilaksanakan RSJSH, peranan komunikasi, dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif dengan mendeskripsikan atau menggambarkan secara nyata fenomena yang terjadi pada objek penelitian. Pengumpulan data dilakukan melalui tiga teknik yaitu wawancara dengan narasumber, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari data yang terkumpul kemudian dianalisis berdasarkan tahapan pemberdayaan dan komunikasi pemberdayaan dalam bidang kesehatan. Hasil analisis menemukan bahwa program yang meningkatkan proteksi diri masyarakat terhadap gangguan mental memang memang termasuk dalam kategori pemberdayaan karena sesuai dengan makna dari konsper empowerment yaitu to give ability or enable yang berarti meningkatkan kapabilitas masyarakat melalui impelementasi program pemberdayaan. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pelaksanaan Program Pemberdayaan dilakukan dengan cara online, offline, dan hybrid. Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi PKRS dan Keswamas RSJSH berhasil melaksanakan pemberdayaan di tengah Pandemi Covid-19, komunikasi pemberdayaan dilakukan dengan lima elemen komunikasi dan menerapkan tiga bentuk komunikasi kesehatan yaitu komunikasi dengan pasien, komunikasi kesehatan dengan keluarga pasien, dan komunikasi kesehatan untuk masyarakat. Pemberdayaan ini memiliki faktor pendukung yaitu dukungan dari komunikator pemberdayaan yaitu sumber daya manusia yang dimiliki RSJSH serta bantuan dari petugas puskesmas dan kader kesehatan, faktor pendukung lainnya berasal dari saluran media komunikasi yaitu teknologi informasi dan komunikasi terutama media sosial. Sedangkan faktor penghambat berasal dari tahap persiapan pemberdayaan dan tahap formulasi rencana aksi pemberdayaan yang kurang melibatkan masyarakat dalam perencanaan sehingga minimnya partisipasi masyarakat pada awal program berjalan.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.titleAnalisis Program Pemberdayaan Rsj Dr. Soeharto Heerdjan Dalam Meningkatkan Proteksi Diri Masyarakat Terhadap Gangguan Mental Di Era Pandemi Covid-19en_US
dc.Identifier.NIM18321195


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record