Analisis Strategi Promosi Saung Angklung Udjo Dalam Mempertahankan Eksistensi Selama Pandemi Covid-19
Abstract
Terjadinya pandemi Covid-19 di Indonesia turut memberikan dampak yang begitu besar
terhadap industri pariwisata. Dengan adanya virus Covid-19 tentu mengganggu semua kegiatan
salah satunya adalah sektor pariwisata di provinsi Jawa Barat yang turut terkena dampak dari
pandemi Covid-19, seperti Bandung Raya, Bogor, Pangandaran, Cianjur, dan lainnya. Saung
Angklung Udjo salah satu tempat wisata yang turut terkena dampak dari virus Covid-19 karena
penurunan jumlah wisata yang sangat drastis, sehingga Saung Angklung Udjo tidak
mendapatkan penghasilan selama pandemi. Dengan terpaksa Saung Angklung Udjo harus
memulangkan sekitar 90% para pegawainya karena keadaan Saung Angklung Udjo (SAU) yang
tidak memungkinkan untuk membayar gaji di saat tidak ada pendapatan. Akibat dari kondisi ini
Saung Angklung Udjo terancam tutup secara permanen. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana strategi promosi yang dilakukan oleh Saung Angklung Udjo dalam
mempertahankan eksistensi selama pandemi Covid-19 dan bagaimana upaya Saung Angklung
Udjo dalam menarik minat wisata selama pandemi Covid-19.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif, dengan Teknik
purposive sampling, dimana peneliti melakukan wawancara kepada narasumber yang dianggap
kompeten di bidangnya, yaitu Marketing Communicstion dan Public Relations Saung Angklung
Udjo. Teori yang digunakan peneliti dalam penelitian ini antara lain adalah strategi promosi,
komunikasi pariwisata, dan komunikasi pemasaran pariwisata.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Strategi promosi yang dilakukan Saung Angklung
Udjo di masa pandemi Covid-19 yaitu dengan menerapkan konsep bauran promosi (promotion
mix). Pelaksanaan bauran promosi (promotion mix) Saung Angklung Udjo dengan menggunakan
advertising berupa brosur yang diberikan kepada para wisatawan yang datang. Sales promotion
yang diberikan berupa pemberian harga tiket masuk khusus pelajar dan pemberian diskon di
hari-hari tertentu. Personal selling yang dilakukan dengan melayani wisatawan dan calon
wisatawan baik secara langsung maupun melalui telepon, mengikuti festival. Public relations
dengan melakukan kerjasama bersama para travel agent, media, dan melakukan publikasi. Dan
yang terakhir yaitu pemanfaatan media sosial (Instagram, twitter, facebook, tiktok, youtube)
dalam memberikan informasi mengenai kegiatan maupun event-event yang ada di Saung
Angklung Udjo dalam bentuk video konten maupun foto yang menarik. Kemudian yang menjadi
faktor pendukungnya yaitu Saung Angklung Udjo salah satu wisata budaya tersohor di Indonesia
dan mempunyai banyak penghargaan dari dalam negeri maupun di kancah internasional dan
memanfaatkan media sosial sebagai sebuah sarana dalam menginformasikan dan
mempromosikan Saung Angklung Udjo selama pandemi Covid-19. Adapun faktor
penghambatnya yaitu Saung Angklung Udjo melakukan kegiatan advertising hanya dengan
menggunakan brosur sebagai media beriklan. Penggunaan media digital belum dilakukan dengan
optimal seperti penggunaan periklanan digital yaitu google ads, Instagram ads, dan facebook ads.
Collections
- Communication [949]