Kajian Produktivitas Pekerjaan Pengecoran Rigid Pavement (Studi Kasus: Proyek Jalan Tol Trans Sumatera Ruas Lubuk Linggau – Curup – Bengkulu Seksi Bengkulu – Taba Penanjung Sta 0+000 S/D Sta 6+500)
Abstract
Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera, pemerintah
mencanangkan program pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera. Pekerjaan rigid
pavement merupakan finish product jalan tol. Produktivitas pekerjaan rigid
pavement menjadi kunci bagi kontraktor agar penyelesaian keseluruhan pekerjaan
jalan tol selesai tepat waktu. Produktivitas aktual belum tentu sama dengan
perhitungan teoritis. Pada penelitian-penelitian sebelumnya, jumlah volume dan
panjang jalan tol yang diteliti masih terbatas. Untuk itulah perlu dilakukan kajian
yang lebih mendalam.
Lokasi penelitian di proyek jalan tol Bengkulu – Taba Penanjung STA
0+000 sampai 6+500 ini dilakukan dengan pengamatan sepanjang enam kilometer
lajur kiri maupun kanan, tebal desain 30 cm, lebar desain 11,7 m per lajur.
Terdapat tiga modul yang berbeda yakni 5 m ; 3,6 m ; 3,1 m dan rencana dua alat
paver. Monitoring realisasi aktual pekerjaan dilakukan setiap hari. Data realisasi
dibandingkan dengan data teortitis berdasarkan dokumen kontrak dan data
rencana berdasarkan lahan bebas yang tersedia. Selanjutnya data-data tersebut
dianalisis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas,
mengetahui perbedaan antara teoritis dokumen kontrak, rencana kerja berdasarkan
lahan bebas dan realisasi aktualnya dalam hal produktivitas alat, jumlah alat,
jumlah jam kerja alat dan jumlah produksi alat.
Produktivitas aktual rata-rata diperoleh 88,97 m
/jam, lebih besar dari
teoritis 54,90 m
2
/jam. Meski produktivitas alat tinggi namun realisasi produksi
terlambat. Rencana penyelesaian 180 hari kalender mundur menjadi 238 hari
kalender meskipun kontraktor sudah menambah jumlah alat yang semula
direncanakan dua paver realisasinya tiga paver. Hal ini disebabkan tingginya
jumlah hari alat idle. Rata-rata alat hanya bekerja sebanyak 51,82% dari total hari
kalender. Faktor dominan penyebab alat idle adalah keterlambatan penyiapan
lahan 41,41% dan cuaca hujan 17,68%. Dalam penelitian ini juga dibuktikan
bahwa semakin lama jam kerja maka produktivitas semakin menurun.
Collections
- Management [4548]