Satirisme Agama Dalam Platform Video Media Sosial Analisis Wacana Kritis Kanal Youtube Tretan Muslim “Last Hope Kitchen” Episode Memasak Babi Dan Kurma
Abstract
Satir memiliki hubungan yang erat dengan komedi. Salah satu satir yang cukup
menyita perhatian publik adalah konten Last Hope Kitchen Episode memasak babi dan
kurma oleh Tretan Muslim dan Coki Pardede melalui kanal Youtubenya, “Tretan
Universe”. Konten tersebut diyakini mengandung unsur satir yang dihadapkan pada
nilai-nilai suatu keyakinan dan diduga menista agama. Oleh karena itu, peneliti tertarik
untuk menggali praktik satir terhadap nilai-nilai keyakinan yang terkandung di dalam
konten video tersebut. Tidak hanya itu, peneliti juga tertarik dalam menganalisis terkait
ideologi dari kedua komika yang mendorong terciptanya konten tersebut.
Dalam menelaah secara mendalam, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif
kritis dengan metode analisis wacana kritis Norman Fairclough. Analisis wacana kritis
Norman Fairclough dipandang sebagai metode dalam mengkaji dimensi kebahasaan
dan konteks yang meliputi tulisan, ucapan, dan perilaku dengan tujuan dan praktik
tertentu. Kerangka teori yang digunakan berangkat dari konsep memahami liyan dalam
dinamika keagamaan di Indonesia guna menelisik konteks di dalam memasak tersebut,
media sosial yang berperan sebagai medium satir, serta membedah media sosial dengan
melihat analisis wacana kritis dari Fairclough.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa satir divisualkan oleh Tretan Muslim dan
Coki Pardede memparodikan masakan babi dan kurma sebagai bagian dari simbol dari
keyakinan, seperti dialog-dialog satir secara langsung meliputi: kafir, halal dan haram,
gesture atau gaya bahasa, dan busana yang dikenakan oleh Coki. Praktik ideologi yang
tersampaikan pada konten tersebut menyiratkan ideologi Tretan dan Coki dalam
memandang “dunia” tercipta, termasuk dalam komedi. Agnostisisme yang dianut Coki
menjadikannya sebagai ideologi dalam mereproduksi ide, sikap, dan pengetahuan
mengenai keresahan di dalam masyarakat dan disajikan melalui satir parodi. Sedangkan
Tretan memiliki pandangan ideologi yang terkonstruk dari lingkungan kecilnya atas
keyakinan tertentu.
Collections
- Communication [944]