Kantor Sewa Di Kawasan Sagan, Yogyakarta “desain Bangunan Perkantoran Ekologis Dengan Pendekatan Optimasi Energi” Rental Office in Area Sagan, Yogyakarta “ecological Design Concepts for Energy Optimization in Building”
Abstract
Yogjakarta merupakan kota yang potensial untuk berbagai kegiatan. Hal ini
merupakan dampak yang positif dari adanya kantor sewa, walaupun ada merupakan kantor
sewa single tenancy floor yang berarti satu bangunan untuk satu penyewa, misalnya gedung
BCA, kantor cabang, dan kantor-kantor lainnya. Meskipun masih sangat minim
perkembangan kantor sewa di Yogyakarta. Pertimbangan yang akan didapatkan dengan
menyewa kantor seperti tempat yang strategis dan mudah dijangkau, sarana atau fasilitas
sosial yang sudah tersedia, dan prasarana atau infrastruktur yang juga sudah dapat ditemui
pada kantor sewa.
Aktifitas perkantoran merupakan suatu bagian dari aktifitas sehari-hari suatu
organisasi. Hal ini kegiatan perkantoran berkembang pesat seiring dengan perkembangannya.
Berbagai aktifitas didalam perkantoran banyak mengomsumsi energi dan menghasilkan
dampak yang negatif terhadap lingkungan, dengan begitu perkantoran harus memperhatikan
manajemen lingkungannya dan ramah lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan
penghijauan di lingkungan sekitar kita seperti dengan menerapkan prinsip eco office dalam
kegiatan sehari-hari. Menurut Badan Lingkungan Hidup (BLH) eco office atau kantor peduli
lingkungan merupakan refleksi kebijakan kantor yang menerapkan Sistem Manajemen
Lingkungan (SML) dalam upaya menciptakan lingkungan kerja kantor bersih dan nyaman
yang melibatkan seluruh aktivitas individu yang berada di dalam kantor.
Gedung perkantoran termasuk pengguna energi listrik yang paling besar. Penggunaan
energi listrik yang dikonsumsi sebagian besar digunakan untuk pencahayaan dan
penghawaan buatan yaitu 30%. Rata-rata penggunaan energi gedung perkantoran di
Indonesia adalah sebesar 250 KWh/m2/tahun. Angka ini melebihi standar penggunaan energi
pada gedung kantor yaitu 180 KWh/m2/tahun. Sistem pemanas, ventilasi, dan sistem
penghawaan buatan serta pencahayaan buatan masih merupakan konsumsi energi terbesar,
sedangkan konsumsi energi peralatan kantor sekarang meliputi hampir 16% dari seluruh
penggunaan energi bangunan kantor. Berhubung dengan permasalahan diatas, perlunya
pertimbangan atas dasar kebutuhan kantor terhadap lingkungan tersebut. Maka ditetapkan
dalam konsep Eco Office, karena tujuan dari maksud eco office itu sendiri menciptakan
lingkungan yang bersih, indah dan nyaman serta menyehatkan, Meningkatkan ektifitas
efisiensi dengan jalan menghindari pemborosan energi, selain itu mewujudkan terlaksananya
pemerintahan yang selalu memperhatikan masalah lingkungan dalam menuju hemat energi.
(Green Building Council Indonesia).
Collections
- Architecture [3648]