Perbandingan Kinerja Ruas Jalan Mataram, Jalan Abu Bakar Ali, Jalan Malioboro, Dan Jalan Suryatmajan Antara Sistem Satu Arah Dan Dua Arah (Comparison Of The Performance Of The Mataram Road, Abu Bakar Ali Road, Malioboro Road, And Suryatmajan Road Between One-Way And Two-Way Systems)
Abstract
Kawasan Malioboro merupakan tempat vital dan icon pusat Kota Yogyakarta sehingga
menimbulkan kemacetan terlebih ketika akhir pekan dan waktu libur tiba. Salah satu upaya yang
dilakukan untuk mengurai permasalahan berupa kemacetan yang terjadi maka Pemerintah Kota
Yogyakarta melalukan uji coba penerapan sistem satu arah pada beberapa ruas jalan dan salah
satunya adalah ruas Jalan Mataram. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja ruas
Jalan Mataram sebelum dan sesudah penerapan sistem satu arah dan dampak yang ditimbulkan dari
penerapan sistem satu arah terhadap ruas jalan sekitarnya.
Penelitian ini bersifat kuantitatif. Data primer didapatkan dengan cara observasi atau
pengamatan langsung di lokasi penelitian dan data sekunder didapatkan dari Dishub Kota
Yogyakarta. Kedua data tersebut kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak excel dan
dimodelkan dengan menggunakan perangkat lunak PTV VISSIM. Setelah hasil pemodelan valid
maka dilanjutkan dengan analisis kinerja ruas jalan sehingga didapatkan perbandingan nilai derajat
kejenuhan,kecepatan, dan tingkat pelayanan yang sesuai pada PM 96 tahun 2015 pada ruas-ruas
jalan yang diteliti antara kondisi sebelum dan sesudah penerapan sistem satu arah.
Hasil analisis sebelum penerapan sistem satu arah didapatkan nilai derajat kejenuhan pada
ruas Jalan Mataram sebesar 0,836 dan kecepatan 25,00 km/jam. Dampak dari penerapan sistem satu
arah berpengaruh terhadap derajat kejenuhan setiap ruas jalan, pada ruas Jalan Mataram mengalami
penurunan derajat kejenuhan pada ruas tersebut dari 0,836 menjadi 0,544. Pada ruas Jalan Abu
Bakar Ali mengalami penurunan derajat kejenuhan pada ruas tersebut dari 0,448 menjadi 0,423.
Pada Ruas Jalan Malioboro mengalami peningkatan derajat kejenuhan pada ruas tersebut dari 0,542
menjadi 0,555. Pada Ruas Jalan Suryatmajan mengalami penurunan derajat kejenuhan pada ruas
tersebut dari 0,196 menjadi 0,139. Kecepatan rata-rata tiap ruas jalan mengalami perubahan yaitu di
Jalan Mataram yang semula 25,00 km/jam menjadi 31,05 km/jam, di Jalan Abu Bakar Ali 32,00
km/jam menjadi 34,74 km/jam, di Jalan Malioboro 31,90 km/jam menjadi 31,46 km/jam, dan di
Jalan Suryatmajan 32,00 km/jam menjadi 37,41 km/jam.
Collections
- Civil Engineering [4205]
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Penentuan Hubungan antara Volume Jalan Major dan Kapasitas Jalan Minor pada Persimpangan Tidak Bersinyal (Studi Kasus pada Pertigaan Jalan Gayam dan Jalan Sukonandi)
Fajariyadi, Putih; Sari, Ratih Wisnu (UII Yogyakarta, 2001)Fenomena yang terjadi pada pertigaan tidak bersinyal, menunjukkan bahwa volume yang terjadi pada jalan minor tergantung volume jalan major. Hal mi ditunjang dengan adanya PP No. 43, pasal 63 ayat 1e, tahun 1993, ... -
Analisis Tingkat Kelayakan Lalu Lintas Pada Persimpangan Jalan Magelang-Jalan Diponegoro Jalan Kyai Mojo-Jalan Tentara Pelajar
Mashudi, Imam; Warjo (UII Yogyakarta, 2006)Kelancaran arus lalu lintas di persimpangan tergantung dari persimpangan tersebut dalam melayani lalu lintas yang melintasinya. Tingkat pelayanan suatu persimpangan dipengaruhi oleh faktor geometrik, faktor lalu lintas ... -
Analisis Dan Pemecahan Masalah Lalulintas pada Simpang Empat Tanpa Lampu Lalulintas (Studi Kasus di Simpang Empat Jalan Gondosuli - Jalan Mojo - Jalan Melati Wetan - Jalan Suprapto Daerah Istimewa Yogyakarta
Widodo, Bejo Setya; Joenafriko (UII Yogyakarta, 1998)Efisiensi dari suatu jaringan jalan sangat bergantung terutama pada persimpangan-persimpangan jalan dalam melayani lalulintas. Tingkat pelayanan persimpangan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor geometrik ...