Show simple item record

dc.contributor.advisorMiftahul Fauziah, S.T., M.T., Ph.D.
dc.contributor.authorMUHAMMAD ZAKI MUTTAQIN
dc.date.accessioned2022-09-14T06:57:38Z
dc.date.available2022-09-14T06:57:38Z
dc.date.issued2022-04-11
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/39225
dc.description.abstractKawasan Malioboro merupakan tempat vital dan icon pusat Kota Yogyakarta sehingga menimbulkan kemacetan terlebih ketika akhir pekan dan waktu libur tiba. Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengurai permasalahan berupa kemacetan yang terjadi maka Pemerintah Kota Yogyakarta melalukan uji coba penerapan sistem satu arah pada beberapa ruas jalan dan salah satunya adalah ruas Jalan Mataram. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja ruas Jalan Mataram sebelum dan sesudah penerapan sistem satu arah dan dampak yang ditimbulkan dari penerapan sistem satu arah terhadap ruas jalan sekitarnya. Penelitian ini bersifat kuantitatif. Data primer didapatkan dengan cara observasi atau pengamatan langsung di lokasi penelitian dan data sekunder didapatkan dari Dishub Kota Yogyakarta. Kedua data tersebut kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak excel dan dimodelkan dengan menggunakan perangkat lunak PTV VISSIM. Setelah hasil pemodelan valid maka dilanjutkan dengan analisis kinerja ruas jalan sehingga didapatkan perbandingan nilai derajat kejenuhan,kecepatan, dan tingkat pelayanan yang sesuai pada PM 96 tahun 2015 pada ruas-ruas jalan yang diteliti antara kondisi sebelum dan sesudah penerapan sistem satu arah. Hasil analisis sebelum penerapan sistem satu arah didapatkan nilai derajat kejenuhan pada ruas Jalan Mataram sebesar 0,836 dan kecepatan 25,00 km/jam. Dampak dari penerapan sistem satu arah berpengaruh terhadap derajat kejenuhan setiap ruas jalan, pada ruas Jalan Mataram mengalami penurunan derajat kejenuhan pada ruas tersebut dari 0,836 menjadi 0,544. Pada ruas Jalan Abu Bakar Ali mengalami penurunan derajat kejenuhan pada ruas tersebut dari 0,448 menjadi 0,423. Pada Ruas Jalan Malioboro mengalami peningkatan derajat kejenuhan pada ruas tersebut dari 0,542 menjadi 0,555. Pada Ruas Jalan Suryatmajan mengalami penurunan derajat kejenuhan pada ruas tersebut dari 0,196 menjadi 0,139. Kecepatan rata-rata tiap ruas jalan mengalami perubahan yaitu di Jalan Mataram yang semula 25,00 km/jam menjadi 31,05 km/jam, di Jalan Abu Bakar Ali 32,00 km/jam menjadi 34,74 km/jam, di Jalan Malioboro 31,90 km/jam menjadi 31,46 km/jam, dan di Jalan Suryatmajan 32,00 km/jam menjadi 37,41 km/jam.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectDerajat Kejenuhanen_US
dc.subjectJalan Mataramen_US
dc.subjectKecepatan rata-rataen_US
dc.subjectSistem Satu arah, VISSIM.en_US
dc.titlePerbandingan Kinerja Ruas Jalan Mataram, Jalan Abu Bakar Ali, Jalan Malioboro, Dan Jalan Suryatmajan Antara Sistem Satu Arah Dan Dua Arah (Comparison Of The Performance Of The Mataram Road, Abu Bakar Ali Road, Malioboro Road, And Suryatmajan Road Between One-Way And Two-Way Systems)en_US
dc.Identifier.NIM17511011


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record