Show simple item record

dc.contributor.authorSANTIKA IZA HANIFAH
dc.date.accessioned2022-09-12T06:27:50Z
dc.date.available2022-09-12T06:27:50Z
dc.date.issued2022-07-27
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/39176
dc.description.abstractTerpilihnya Donald J. Trump sebagai presiden Amerika Serikat memberikan adanya perubahan arah kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap Kuba. Hal tersebut dilandasi oleh pandangan Trump yang menilai bahwa Pemerintah Kuba telah melakukan banyak pelanggaran HAM terhadap masyarakatnya melalui sikap otoriter yang pemerintah Kuba lakukan tersebut. Selain itu, adanya “serangan Sonic” yang menargetkan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Havana mendorong pemerintahan Amerika Serikat di bawah Presiden Trump untuk membentuk kebijakan baru terhadap Kuba. Tahun 2017, Presiden Trump menyetujui adanya perubahan kebijakan tersebut yang diikuti dengan munculnya kebijakan Cuba Restricted List yang dikeluarkan oleh Department of State sebagai bentuk pembatasan ekonomi Amerika Serikat terhadap Kuba. Penulisan ini akan membahas terkait bagaimana terjadinya proses pembentukan kebijakan dalam pemerintahan Amerika Serikat terhadap Republik Kuba pada masa pemerintahan Trump. Dalam menganalisis permasalahan yang ada, penelitian ini akan menggunakan konsep Bureaucratic Politics Model dari Graham T. Allison.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectCuba Restricted Listen_US
dc.subjectKebijakan Amerika Serikaten_US
dc.subjectKuba, Pemerintahan Presiden Donald Trumpen_US
dc.titleAnalisis Perubahan Arah Kebijakan Amerika Serikat Terhadap Kuba Di Bawah Pemerintahan Presiden Trump Ditinjau Dari Bureaucratic Politics Model (2017 – 2020)en_US
dc.Identifier.NIM17323027


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record