dc.description.abstract | Di era globalisasi saat ini, konsumsi daging di masyarakat semakin meningkat, akan teteapi dari semua jenis daging, daging sapilah yang mempunyai tingkat konsumsi paling tinggi. Padahal dibandingkan dengan daging sapi daging ikan memiliki kandungan gizi lebih tinggi, yakni rendah kolestrol, tinggi asam lemak tak jenuh ganda omega-3 dan relative lebih tinggi kuantitas dan mutu protein. Melihat hal itu Indonesia sangat berpeluang untuk menjadikan ikan sebagai sumber protein utama guna meningkatkan gizi masyarakat, karena memiliki potensiikan yang melimpah. Tetapi pada kenyataannya tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih rendah. Kemudian penelitian ini di laksanakan di Kota madiun, Karen minat beli ikan laut masyarakat kota Madiun rendah, diseabkan kota madiun merupakan kota yang jauh dari garis pantai dan masih tergantung dari pasokan kota lain. Sesuai dengan perumusan masalah, penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh persepsi dan niat beli terhadap perilaku pembelian ikan laut. Penelitian ini dipengaruhi oleh lima variabel, yaitu sehat, aman, ramah lingkungan, kualitas produk, dan niat untuk membeli produk ikan laut. Selanjutnya, sampel penelitian ini berjumlah 300 orang. Penetapan jumlah sampel ini didasarkan pada alat analisa yang akan dipergunakan untuk menguji hipotesa penelitian yaitu Structural Equation Modeling (SEM) yang membutuhkan data minimal 100, Ferdinan (2002). Penulis mengambil jumlah sampel sebanyak 300 untuk meminimalisir ketidak validan data karena terbatasnya sampel.
Pemerintah hendaknya mengembangkan pasar tradisional dengan meningkatkan fasilitas dan prasarana khususnya bagi penjual ikan laut, sehingga masyarakat kota Madiun merasa nyaman dan mudah untuk mendapatkan ikan laut sebagai produk yang ramah lingkungan dan memiliki kandungan gizi cukup tinggi. | en_US |