Strategi Penanganan Lokasi Rawan Kecelakaan Di Jalan Kaliurang Sta 6+000 – 16+800 Yogyakarta Menggunakan Five Principles For Sustainable Safe Traffic
Abstract
Kecelakaan lalu lintas di Indonesia khususnya di Provinsi D.I. Yogyakarta masih menjadi
permasalahan yang cukup pelik hingga saat ini. Dari beberapa ruas jalan di Sleman memiliki pola
lalu lintas kendaraan bercampur, salah satu diantaranya ialah Jalan Kaliurang. Ruas jalan tersebut
memiliki kelandaian yang bervariasi dari arah U-S serta memiliki beberapa segmen dengan
alinyemen horizontal cenderung lurus dapat membuat pengemudi secara tidak sadar memacu
kendaraannya melebihi kecepatan yang telah diatur. Berdasarkan dari permasalahan tersebut,
peneliti ingin menunjukkan perbedaan serta memberikan solusi strategi penanganan pada lokasi
rawan kecelakaan.
Metode yang digunakan ialah penelitian kualitatif dengan menggunakan Five Principles for
Sustainable Safe Traffic System yang dirangkai dalam Whole System Design. Lingkup pengumpulan
data primer pada penelitian ini ialah kecepatan setempat, perlengkapan jalan, hazard sisi jalan, lebar,
alinyemen horizontal, dan vertikal jalan. Pengumpulan data sekunder ialah data LHR dan data series
kecelakaan di Jl. Kaliurang pada tahun 2019-2020. Data tersebut diolah dengan menetapkan lokasi
rawan kecelakaan, kemudian disusun strategi dan desain penanganannya.
Berdasarkan analisis, didapatkan kesimpulan sebagai berikut. Lokasi rawan kecelakaan di
ruas Jalan Kaliurang terletak pada STA 6+000 – 7+000, 7+800 – 8+800, dan 9+000 – 14+200.
Lokasi tersebut memiliki nilai AEK berturut-turut sebesar 42, 41, dan 44,5 melebihi nilai UCL
sebesar 39,91. Selisih kecepatan pada analisis keseragaman yaitu berturut – turut sebesar 19,90,
17,75, 21,67, 20,17, 21,66, 24,62, 18,79, 17,74, 19,22, 20,82, 23,52, 19,83, 19,14, dan 25,50 kph
masih berada diatas selisih kecepatan yang ditetapkan untuk penilaian keseragaman yaitu sebesar
16,7 kph. Strategi yang dapat dilakukan berdasarkan identifikasi permasalahan ialah, 1) Manajemen
dan penyesuaian kecepatan, 2) Pengurangan jumlah titik konflik, 3) Menginformasikan dan
menghilangkan hazard sisi jalan, 4) Perbaikan dan penambahan rambu, 5) Perbaikan dan
penambahan marka jalan, dan 6) Penggantian fasilitas perlengkapan jalan yang mengutamakan asas
forgiving road. Sedangkan desain penanganan lokasi rawan kecelakaan difokuskan pada, 1) Ruas
jalan lurus dengan titik rawan kecelakaan tertinggi, 2) Ruas jalan lurus dengan titik hazard tertinggi,
3) Simpang 3 lengan dengan fungsi jalan minor dibawah kelas ruas jalan mayor, dan 4) Simpang 4
lengan dengan lengan minor tidak berhadapan.
Collections
- Civil Engineering [4195]
Related items
Showing items related by title, author, creator and subject.
-
Penentuan Hubungan antara Volume Jalan Major dan Kapasitas Jalan Minor pada Persimpangan Tidak Bersinyal (Studi Kasus pada Pertigaan Jalan Gayam dan Jalan Sukonandi)
Fajariyadi, Putih; Sari, Ratih Wisnu (UII Yogyakarta, 2001)Fenomena yang terjadi pada pertigaan tidak bersinyal, menunjukkan bahwa volume yang terjadi pada jalan minor tergantung volume jalan major. Hal mi ditunjang dengan adanya PP No. 43, pasal 63 ayat 1e, tahun 1993, ... -
Analisis Tingkat Kelayakan Lalu Lintas Pada Persimpangan Jalan Magelang-Jalan Diponegoro Jalan Kyai Mojo-Jalan Tentara Pelajar
Mashudi, Imam; Warjo (UII Yogyakarta, 2006)Kelancaran arus lalu lintas di persimpangan tergantung dari persimpangan tersebut dalam melayani lalu lintas yang melintasinya. Tingkat pelayanan suatu persimpangan dipengaruhi oleh faktor geometrik, faktor lalu lintas ... -
Analisis Dan Pemecahan Masalah Lalulintas pada Simpang Empat Tanpa Lampu Lalulintas (Studi Kasus di Simpang Empat Jalan Gondosuli - Jalan Mojo - Jalan Melati Wetan - Jalan Suprapto Daerah Istimewa Yogyakarta
Widodo, Bejo Setya; Joenafriko (UII Yogyakarta, 1998)Efisiensi dari suatu jaringan jalan sangat bergantung terutama pada persimpangan-persimpangan jalan dalam melayani lalulintas. Tingkat pelayanan persimpangan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor geometrik ...