Budidaya Ulat Hongkong Ryuichi
Abstract
Saat ini, dunia sedang mengalami krisis global karena adanya pandemi Covid19.Dampak
wabah
virus
Corona
(Covid-19)
tidak
hanya
merugikan
dari
sisi
kesehatan
melainkan
juga merugikan dari sisi perekonomian. Ekonomi global dipastikan
melambat, menyusul penetapan dari WHO yang menyebutkan wabah Corona sebagai
pandemi yang mempengaruhi dunia usaha. Aktivitas masyarakat juga sangat dibatasi
mengingat semakin banyaknya orang-orang yang terinfeksi virus baru ini. Aktivitas
dirumah saja mungkin akan sangat membosankan bagi sebagian orang.
Memelihara hewan peliharaan tentunya akan membantu untuk betah berada di
rumah dan membatasi kegiatan sosial dengan masyarakat umum. Dalam
memelihara hewan tentunya memerlukan makanan untuk menunjang perkembangan
dan pertumbuhan hewan yang dipelihara. Salah satu jenis makanan untuk hewan
seperti unggas, reptil, dan ikan adalah ulat Hongkong.
Usaha Budidaya Ulat Hongkong Ryuichi terletak di desa Ujung Batu III,
Kecamatan Huta Raja Tinggi, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara. Memiliki
luas tanah 20 x 60 m dengan luas bangunan 8 x 32 m. Didalam banguna mampu
menampung 5000 nampan ulat hongkong. Sumber dari pencarian data permintaan
pasar dalam bisnis produk ulat hongkong ini didapat dari pengamatan langsung
terhadap bisnis serupa di Padang lawas, tempat dimana bisnis ini akan dibuat. Dalam
pengamatan langsung tersebut dapat disimpulkan bahwa permintaan pasar terhadap
ulat hongkong ini sangat besar dan belum terpenuhi karena keterbatasan produksi ulat
hongkong. Hal ini dibuktikan dengan wawancara langsung dengan pedagang besar
yang biasanya membeli ulat Hongkong dari wilayah Padang Lawas. Dikatakan bahwa
saat ini kuota yang mampu di tampung pedagang besar adalah 3000 ton per bulan,
sementara untuk produksi ulat hongkong diwilayah tersebut masih kurang dari 2000
ton per bulan.
Dari hasil praktik bisnis yang sudah dijalankan, pada aspek keuangan terjadi
perubahan antara perencanaan bisnis dengan realisasi bisnis. Hal ini disebabkan
karena perusahaan Budidaya Ulat Hongkong Ryuichi belum memiliki badan hukum
tetap sehingga belum membayar pajak secara berkala. Hal ini akan berdampak pada
perhitungan estimasi laba rugi bulanan tahun pertama dan estimasi arus kas bulanan
tahun pertama yang akan sedikit berbedan dengan perhitungan realisasi laba rugi
bulanan tahun pertama dan realisasi arus kas bulanan tahun pertama. Tabel pada
realisasi laba rugi bulanan tahun pertama dan realisasi arus kas bulanan tahun pertama
juga hanya sampai bulan ke tiga karena perusahaan Budidaya Ulat Hongkong Ryuichi
baru berjalan selama empat bulan lamanya yaitu dimulai pada bulan Januari 2021
sampai dengan April 2021.
Collections
- Master of Management [408]