Show simple item record

dc.contributor.advisorDr. Zaenal Arifin, M.Si.
dc.contributor.authorSELA AGUSTINA NURITAPA
dc.date.accessioned2021-10-28T07:18:58Z
dc.date.available2021-10-28T07:18:58Z
dc.date.issued2021-07-16
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/33825
dc.description.abstractSaat ini, dunia sedang mengalami krisis global karena adanya pandemi Covid19.Dampak wabah virus Corona (Covid-19) tidak hanya merugikan dari sisi kesehatan melainkan juga merugikan dari sisi perekonomian. Ekonomi global dipastikan melambat, menyusul penetapan dari WHO yang menyebutkan wabah Corona sebagai pandemi yang mempengaruhi dunia usaha. Aktivitas masyarakat juga sangat dibatasi mengingat semakin banyaknya orang-orang yang terinfeksi virus baru ini. Aktivitas dirumah saja mungkin akan sangat membosankan bagi sebagian orang. Memelihara hewan peliharaan tentunya akan membantu untuk betah berada di rumah dan membatasi kegiatan sosial dengan masyarakat umum. Dalam memelihara hewan tentunya memerlukan makanan untuk menunjang perkembangan dan pertumbuhan hewan yang dipelihara. Salah satu jenis makanan untuk hewan seperti unggas, reptil, dan ikan adalah ulat Hongkong. Usaha Budidaya Ulat Hongkong Ryuichi terletak di desa Ujung Batu III, Kecamatan Huta Raja Tinggi, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara. Memiliki luas tanah 20 x 60 m dengan luas bangunan 8 x 32 m. Didalam banguna mampu menampung 5000 nampan ulat hongkong. Sumber dari pencarian data permintaan pasar dalam bisnis produk ulat hongkong ini didapat dari pengamatan langsung terhadap bisnis serupa di Padang lawas, tempat dimana bisnis ini akan dibuat. Dalam pengamatan langsung tersebut dapat disimpulkan bahwa permintaan pasar terhadap ulat hongkong ini sangat besar dan belum terpenuhi karena keterbatasan produksi ulat hongkong. Hal ini dibuktikan dengan wawancara langsung dengan pedagang besar yang biasanya membeli ulat Hongkong dari wilayah Padang Lawas. Dikatakan bahwa saat ini kuota yang mampu di tampung pedagang besar adalah 3000 ton per bulan, sementara untuk produksi ulat hongkong diwilayah tersebut masih kurang dari 2000 ton per bulan. Dari hasil praktik bisnis yang sudah dijalankan, pada aspek keuangan terjadi perubahan antara perencanaan bisnis dengan realisasi bisnis. Hal ini disebabkan karena perusahaan Budidaya Ulat Hongkong Ryuichi belum memiliki badan hukum tetap sehingga belum membayar pajak secara berkala. Hal ini akan berdampak pada perhitungan estimasi laba rugi bulanan tahun pertama dan estimasi arus kas bulanan tahun pertama yang akan sedikit berbedan dengan perhitungan realisasi laba rugi bulanan tahun pertama dan realisasi arus kas bulanan tahun pertama. Tabel pada realisasi laba rugi bulanan tahun pertama dan realisasi arus kas bulanan tahun pertama juga hanya sampai bulan ke tiga karena perusahaan Budidaya Ulat Hongkong Ryuichi baru berjalan selama empat bulan lamanya yaitu dimulai pada bulan Januari 2021 sampai dengan April 2021.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.titleBudidaya Ulat Hongkong Ryuichien_US
dc.Identifier.NIM17911070


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record