Persepsi Pegiat Kesetaraan Gender Di Yogyakarta Terhadap Pemberitaan Pelecehan Seksual Di Lingkungan Institusi Pendidikan Di Yogyakarta (Studi Pada Berita Online Kasus Pelecehan Seksual Agni Di UGM Dan IM Di UII)
Abstract
Berita yang menginformasikan kriminalitas dan tindak pidana kekerasan cukup
menyita perhatian publik yang dalam pemberitaannya kerap kali menggunakan
sejumlah unsur sensasionalisme. Ditambah lagi angka terjadinya kasus kekerasan
seksual kian hari semakin mengkhawatirkan, misalnya pelecehan seksual yang
merupakan satu dari sekian banyak bentuk kekerasan seksual yang sudah
diidentifikasi oleh Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Dalam
upaya penanganan dan pencegahan kasus kekerasan seksual, pegiat kesetaraan gender
mempunyai peran yang sangat signifikan dalam menyuarakan sistem kesetaraan
gender dan inklusi sosial. Pemberitaan tentang tindak pidana kekerasan (seksual) yang
mengandung unsur sensasionalisme dianggap dapat mempengaruhi eksistensi
kesetaraan gender sebagai apa yang selama ini sudah diupayakan oleh para pegiat
kesetaraan gender. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
persepsi pegiat kesetaraan gender di Yogyakarta terhadap pemberitaan kasus
pelecehan seksual di lingkungan institusi pendidikan di Yogyakarta. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis persepsi dan
teknik pengumpulan data berupa Focus Group Discussion (FGD) serta wawancara
kepada para informan yang merupakan bagian dari masing-masing komunitas pegiat
kesetaraan gender. Pegiat kesetaraan gender dipilih karena perannya yang cukup
signifikan dalam uapaya-upaya menekan angka kasus kekerasan seksual melalui
berbagai bentuk aksi, salah satunya adalah upaya edukasi. Hasil penelitian ini
mengidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi persepsi menurut David Krech
dan Richard S dan empat dalil persepsi dengan dua kategori faktor yaitu faktor
fungsional dan faktor struktural. Selanjutnya, pembahasan difokuskan pada tiga
ketegori persepsi yang muncul, yaitu persepsi terhadap pemberitaan, persepsi
terhadap kasus pelecehan seksual, dan persepsi terhadap kriteria berita. Persepsi yang
muncul pada penelitian ini diketahui dipengaruhi oleh pengalaman terhadap peristiwa
atau hal serupa yang memberikan stimulasi pada masing-masing informan di masa
lalu.
Collections
- Communication [945]