Show simple item record

dc.contributor.advisorR. Narayana Mahendra Prastya, S.Sos., M.A
dc.contributor.authorMUHAMMAD AKBAR PRIANDANU
dc.date.accessioned2021-10-25T04:02:16Z
dc.date.available2021-10-25T04:02:16Z
dc.date.issued2021-07-16
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/33547
dc.description.abstractBerita yang menginformasikan kriminalitas dan tindak pidana kekerasan cukup menyita perhatian publik yang dalam pemberitaannya kerap kali menggunakan sejumlah unsur sensasionalisme. Ditambah lagi angka terjadinya kasus kekerasan seksual kian hari semakin mengkhawatirkan, misalnya pelecehan seksual yang merupakan satu dari sekian banyak bentuk kekerasan seksual yang sudah diidentifikasi oleh Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Dalam upaya penanganan dan pencegahan kasus kekerasan seksual, pegiat kesetaraan gender mempunyai peran yang sangat signifikan dalam menyuarakan sistem kesetaraan gender dan inklusi sosial. Pemberitaan tentang tindak pidana kekerasan (seksual) yang mengandung unsur sensasionalisme dianggap dapat mempengaruhi eksistensi kesetaraan gender sebagai apa yang selama ini sudah diupayakan oleh para pegiat kesetaraan gender. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi pegiat kesetaraan gender di Yogyakarta terhadap pemberitaan kasus pelecehan seksual di lingkungan institusi pendidikan di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis persepsi dan teknik pengumpulan data berupa Focus Group Discussion (FGD) serta wawancara kepada para informan yang merupakan bagian dari masing-masing komunitas pegiat kesetaraan gender. Pegiat kesetaraan gender dipilih karena perannya yang cukup signifikan dalam uapaya-upaya menekan angka kasus kekerasan seksual melalui berbagai bentuk aksi, salah satunya adalah upaya edukasi. Hasil penelitian ini mengidentifikasi sejumlah faktor yang mempengaruhi persepsi menurut David Krech dan Richard S dan empat dalil persepsi dengan dua kategori faktor yaitu faktor fungsional dan faktor struktural. Selanjutnya, pembahasan difokuskan pada tiga ketegori persepsi yang muncul, yaitu persepsi terhadap pemberitaan, persepsi terhadap kasus pelecehan seksual, dan persepsi terhadap kriteria berita. Persepsi yang muncul pada penelitian ini diketahui dipengaruhi oleh pengalaman terhadap peristiwa atau hal serupa yang memberikan stimulasi pada masing-masing informan di masa lalu.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectPersepsien_US
dc.subjectPegiat Kesetaraan Genderen_US
dc.subjectBeritaen_US
dc.subjectKekerasan Seksualen_US
dc.titlePersepsi Pegiat Kesetaraan Gender Di Yogyakarta Terhadap Pemberitaan Pelecehan Seksual Di Lingkungan Institusi Pendidikan Di Yogyakarta (Studi Pada Berita Online Kasus Pelecehan Seksual Agni Di UGM Dan IM Di UII)en_US
dc.Identifier.NIM17321161


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record