Rasisme Dalam Film Comedy: (Analisis Stereotype Film Green Book)
Abstract
Seperti yang diketahui setiap film itu mempunyai ciri-ciri khusus untuk mengetahui
perbedaan film itu dengan yang lain atau disebut genre. Sama halnya yang dijelaskan oleh
stokes bahwa genre merupakan salah satu alat pengklasifikasian film yang paling mudah
dikenali karena begitu mudah digunakan oleh industri film (2003:82). Banyak sekali jenis jenis genre yang populer di industri perfilman, karena dengan adanya genre pada film akan
memudahkan penonton untuk memahami pembahasan film tersebut. Genre pun sejak awal
di Hollywood sudah banyak sekali, termasuk Green Book merupakan film drama-comedy
persahabatan antara kulit hitam dengan kulit putih yang awalnya tidak punya
toleransi. Dalam film tersebut terdapat pandangan negatif kulit putih kepada kulit hitam
yang menurut peneliti mengganjal, kita sadar dalam kehidupan setiap orang punya
stereotip atau pandangan yang berbeda, tetapi hal itu bisa dirubah dengan adanya
penjelasan bahwa tidak selamanya orang itu melakukan tindakan yang negatif bisa kita
lihat dari “first impression” kita terhadap seseorang bahwa orang kulit hitam adalah orang
rendah yang hanya memiliki pekerjaan yang rendah, memiliki banyak sekali kejahatan
yang dilakukan, tentunya berbeda warna kulit. Semua dapat dijelaskan nanti di
pembahasan stereotip di penelitian ini. Oleh karena itu peneliti ingin melihat dan
menjelaskan kepada publik bagaimana bentuk-bentuk stereotip yang dihadirkan dalam film
Green Book. Peneliti ingin membahas pesan dan kritik terhadap rasisme dan stereotip
dengan menggunakan film sebagai media komunikasi visual. Penelitian ini
mempermasalahkan bagaimana bentuk stereotip di film bergenre komedi yaitu Green Book
sebagai film populer.
Peneliti menganalisis data semiotika Roland Barthes dan menganalisis bentuk bentuk stereotip yang terdapat dalam film Green Book genre Comedy. Semiotika Roland
Barthes lebih tertuju pada gagasan signifikasi denotasi, konotasi, dan mitos.
Berdasarkan hasil analisis yang didapatkan dalam film Green Book yaitu film ini
dapat ditemukan simbol-simbol baik berupa tindakan maupun verbal yang bisa dianalisis
dengan semiotika tentang stereotip kulit hitam dimata kulit putih yang kerap kali
dikedepankan di film ini secara berulang-ulang. Beberapa penjelasan diatas juga peneliti
menemukan mitos orang kulit hitam yang ada pada pandangan kulit putih adalah pertama,
masyarakat kulit hitam itu meresahkan karena mereka cenderung akan melakukan tindakan
kriminal. Kedua, masyarakat kulit hitam itu memiliki status sosial lebih rendah dari kulit
putih sehingga tidak pantas berkumpul dengan kulit putih. Ketiga, masyarakat kulit hitam
tidak pantas makan satu meja dengan kulit putih. Keempat, masyarakat kulit hitam itu
pekerja kotor. Kelima, masyarakat kulit hitam itu tidak boleh berteman dengan kulitputih.
Collections
- Communication [949]