Show simple item record

dc.contributor.advisorHERMAN FELANI, S.S., M.A.
dc.contributor.authorANDIRA MEDINA BAGASAYU
dc.date.accessioned2021-07-08T08:46:09Z
dc.date.available2021-07-08T08:46:09Z
dc.date.issued2021-01-28
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/30317
dc.description.abstractSeperti yang diketahui setiap film itu mempunyai ciri-ciri khusus untuk mengetahui perbedaan film itu dengan yang lain atau disebut genre. Sama halnya yang dijelaskan oleh stokes bahwa genre merupakan salah satu alat pengklasifikasian film yang paling mudah dikenali karena begitu mudah digunakan oleh industri film (2003:82). Banyak sekali jenis jenis genre yang populer di industri perfilman, karena dengan adanya genre pada film akan memudahkan penonton untuk memahami pembahasan film tersebut. Genre pun sejak awal di Hollywood sudah banyak sekali, termasuk Green Book merupakan film drama-comedy persahabatan antara kulit hitam dengan kulit putih yang awalnya tidak punya toleransi. Dalam film tersebut terdapat pandangan negatif kulit putih kepada kulit hitam yang menurut peneliti mengganjal, kita sadar dalam kehidupan setiap orang punya stereotip atau pandangan yang berbeda, tetapi hal itu bisa dirubah dengan adanya penjelasan bahwa tidak selamanya orang itu melakukan tindakan yang negatif bisa kita lihat dari “first impression” kita terhadap seseorang bahwa orang kulit hitam adalah orang rendah yang hanya memiliki pekerjaan yang rendah, memiliki banyak sekali kejahatan yang dilakukan, tentunya berbeda warna kulit. Semua dapat dijelaskan nanti di pembahasan stereotip di penelitian ini. Oleh karena itu peneliti ingin melihat dan menjelaskan kepada publik bagaimana bentuk-bentuk stereotip yang dihadirkan dalam film Green Book. Peneliti ingin membahas pesan dan kritik terhadap rasisme dan stereotip dengan menggunakan film sebagai media komunikasi visual. Penelitian ini mempermasalahkan bagaimana bentuk stereotip di film bergenre komedi yaitu Green Book sebagai film populer. Peneliti menganalisis data semiotika Roland Barthes dan menganalisis bentuk bentuk stereotip yang terdapat dalam film Green Book genre Comedy. Semiotika Roland Barthes lebih tertuju pada gagasan signifikasi denotasi, konotasi, dan mitos. Berdasarkan hasil analisis yang didapatkan dalam film Green Book yaitu film ini dapat ditemukan simbol-simbol baik berupa tindakan maupun verbal yang bisa dianalisis dengan semiotika tentang stereotip kulit hitam dimata kulit putih yang kerap kali dikedepankan di film ini secara berulang-ulang. Beberapa penjelasan diatas juga peneliti menemukan mitos orang kulit hitam yang ada pada pandangan kulit putih adalah pertama, masyarakat kulit hitam itu meresahkan karena mereka cenderung akan melakukan tindakan kriminal. Kedua, masyarakat kulit hitam itu memiliki status sosial lebih rendah dari kulit putih sehingga tidak pantas berkumpul dengan kulit putih. Ketiga, masyarakat kulit hitam tidak pantas makan satu meja dengan kulit putih. Keempat, masyarakat kulit hitam itu pekerja kotor. Kelima, masyarakat kulit hitam itu tidak boleh berteman dengan kulitputih.en_US
dc.publisherUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAen_US
dc.subjectrasismeen_US
dc.subjectstereotipen_US
dc.subjectgenre comedyen_US
dc.subjectstereotip etnisen_US
dc.subjectanalisis semiotika Roland Barthesen_US
dc.titleRasisme Dalam Film Comedy: (Analisis Stereotype Film Green Book)en_US
dc.Identifier.NIM16321125


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record