dc.description.abstract | Sektor perkebunan Indonesia merupakan salah satu yang berperan penting bagi perekonomian nasional karena dapat menghasilkan beberapa komoditas unggulan yang mampu menembus pasar internasional. Di samping itu kakao juga berperan dalam mendorong pengembangan wilayah dan pengembangan agroindustri. Di Indonesia komoditas kakao menjadi uunggulan dari sektor perkebunan dengan volume produksi terbesar ke lima setelah kelapa sawit, kelapa, karet, dan tebu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fakor-faktor yang mempengaruhi permintaan ekspor kakao Indonesi oleh Malaysia, yang mana negara Malaysia merupakan negara terbesar pengimpor kakao dari Indonesia. Adapun faktor-faktor yang dipilih sebagai variabel antara lain: harga kakao Indonesia, harga kakao dunia, GDP per kapita Malaysia, dan harga gula dunia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian data sekunder yaitu dengan data (time series) selama 15 tahun, sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah Model Koreksi Kesalahan (ECM). Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa, harga kakao Indonesia, harga kakao dunia, GDP per kapita Malaysia, harga gula dunia secara bersama-sama mempengaruhi permintaan ekspor kakao Indonesia oleh Malaysia. Namun temuan dalam analisis regresi secara individu untuk variabel GDP per kapita memiliki hubungan yang negatif dalam jangka panjang dan berhubungan positif dalam jangka pendek serta untuk variabel harga gula dunia tidak memiliki hubungan terhadap permintaan ekspor kakao Indonesia oleh Malaysia. | en_US |