Analisis Hubungan Penggunaan Iklan Tokoh Karakter Kartun Animasi terhadap Produk Preferensi pada Usia AnakSekolah Taman Kanak-Kanak (Studi Kasus pada Sekolah TK Masjid Syuhada di Yogyakarta)
Abstract
Penggunaan iklan kartun animasi yang ditujukan pada anak-anak sebagai
target market dari sebuah perusahaan merupakan taktik komunikasi strategis yang
sering diuji, diperdebatkan dan banyak dikritik oleh orang tua, dan para peneliti.
Walaupun pendapat umum yang mengatakan bahwa iklan kartun animasi dapat
mempengaruhi keinginan anak terhadap suatu produk dengan stimuli dari
tayangan iklan yang memiliki brand story dapat mendorong fantasi dan
menyentuh mimpi-mimpi si anak, disamping itu iklan kartun animasi yang
dikemas dengan lucu dan menggemaskan diharapkan anak usia taman kanakkanak
mampu melakukan proses informasi yang berupa hierarchy ofeffect.
Penelitian ini berjudul Analisis Hubungan Penggunaan Iklan Tokoh
Karakter Kartun Animasi terhadap Produk Preferensi pada Usia Anak Sekolah
Taman Kanak-Kanak. Dalam penelitian ini meneliti apakah variabel independen,
anak usia nol kecil (4-4,9 tahun) dan nol besar (5,1-6 tahun) pada masa sekolah
TK memiliki perbedaan yang signifikan dan variabel independen, product
experience, anak yang memiliki pengalaman produk dengan anak yang tidak
memiliki pengalaman ada perbedaan yang signifikan kemudian dihubungkan
dengan variabel dependen, hierarchy of effect yang berupa attention, productcharacter
recognition, association, product-character liking, preference,
intention, dan choice.
Hasil dari penelitian ini adalah, bahwa iklan kartun animasi terbukti tidak
bisa mengantarkan anak usia TK pada product preference (behavior to product)
pada saat anak berada di fase pra-operasional dalam hal ini anak usia TK. Dan
terbukti bahwa penggunaan model hierarchy of effect ini memiliki kekurangan
karena ketidak-akuratan, dan ketidak-validan, lemah dalam mengukur hubungan
secara langsung dari satu tahapan ke tahapan berikutnya. Akan tetapi, penggunaan
model hierarchy ofeffect ini masih memiliki keuntungan, yaitu untuk mengetahui
dan memahami bagaimana anak usia prasekolah merespon perbedaan yang ada
pada berbagai macam tahapan model. Disamping itu, terbukti bahwa secara umum
anak pada usia prasekolah (fase praoperasional) dalam hal ini usia 4-4,9 tahun dan
usia 5-6 tahun terkenal karena ketidak-konsistenannya dalam merespon model
hierarchy ofeffect ini. Dan adanya perbedaan kategori produk baik produk baru
maupun produk lama yang diuji ini sehingga dapat mempengaruhi hasil penelitian
tersebut.
Collections
- Management [4527]