Evaluasi Pengendalian Kualitas Produk dengan Menggunakan P-Chart dan Diagram Ishikawa pada PT. Atmaja Jaya, Klaten, Jawa Tengah
Abstract
Permasalahan yang dihadapi perusahaan pada umumnya adalah tentang
kualitas produk yang dihasilkan. Pernilaian terhadap produk oleh konsumen akan
menentukan keputusan untuk melakukan pembelian kembali. Ini karena konsumen
akan cenderung memperhatikan kualitas barang atau jasa yang akan dikonsumsi.
Kualitas / mutu sudah menjadi satu-satunya kekuatan terpenting yang membuahkan
keberhasilan organisasi dan pertumbuhan perusahaan baik dipasar berskala nasional
maupun internasional.
Permasalahan kualitas berkisar tentang pengendalian dan peningkatan.
Pengendalian bermaksud pengendalian terhadap produk harus dilakukan secara terusmenerus
begitu juga dalam peningkatan kualitas produknya sehingga perusahaan
tidak memproduksi hasil yang gagal dan kegagalan adalah nol (zero defect). Dengan
menggunakan pengendalian kualitas, maka diharapkan biaya produksi yang
dikeluarkan menjadi minim dan lebih efisien dan kemungkinan produk cacat menjadi
lebih kecil atau sama sekali tidak ada produk yang cacat.
Penulis melakukan penelitian tentang pengendalian kualitas produk pada PT.
Atmaja Jaya yang bergerak dalam bidang pengecoran logam. Perusahaan ini
menghasilkan pully, sebagai produk utamanya. Akan tetapi, perusahaan ini juga
menerima serta membuat produk berdasarkan pesanan konsumen dalam kata lain
make to order. Produk yang diteliti oleh penulis adalah "drum brake" atau ring, yaitu
produk baru yang lagi banyak diminta oleh langganan PT. Atmaja Jaya untuk
membuatnya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pencapaian standar kualitas produk
yang dihasilkan, dan penyebab kecacatan serta cara mengatasinya. Analisis yang
digunakan penulis adalah dengan menggunakan metode pengendalian kualitas
statistik (SQC) yaitu P-Chart dan Diagram Ishikawa. Dengan menggunakan P-Chart
dapat diketahui kondisi kualitas produk "drum brake" atau ring secara matematis.
Diagram Ishikawa pula, digunakan untuk menelusuri penyebab terjadinya produk
cacat secara kualitatif. Pengambilan data yang dilakukan adalah data produksi pada
bulan Maret dan Mei 2006 yang berisi jumlah produksi, jenis cacat dan jumlah
produk cacat untuk perhitungan matematisnya. Dalam analisis kualitatif dilakukan
dengan melakukan wawancara dengan manager personalia dan karyawan yang
berkaitan dengan proses produksi.
Pada akhir penelitian, diketahui bahwa produksi yang dilakukan oleh PT.
Atmaja Jaya terhadap produk "drum brake" atau ring, masih terdapat produksi yang
berada diluar batas-batas pengendalian sehingga pengawasan kualitas yang dilakukan
kurang maksimal dan perlu ditingkatkan lagi sehingga nilai kegagalan adalah nol
(zero defect). Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya kecacatan produk berasal
dan faktor manusia, mesin, material dan metode kerja. Akan tetapi faktor yang
paling berpengaruh adalah faktor manusia dan mesin.
Collections
- Management [4527]