Show simple item record

dc.contributor.advisorZaenal Arifin
dc.contributor.authorAditya Fitrianto Kusuma Putra
dc.date.accessioned2020-12-29T07:44:45Z
dc.date.available2020-12-29T07:44:45Z
dc.date.issued2008
dc.identifier.urihttps://dspace.uii.ac.id/123456789/26188
dc.description.abstractPenelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya perdebatan yang muncul mengenai Efficient Market Hypothesis yang dikemukakan oleh Fama (1970). Semenjak hipotesis tersebut dicetuskan, muncul sejumlah penelitian yang membuktikan secara empiris mengenai terjadinya penyimpangan-penyimpangan terhadap konsep dasar pasar yang efisien tersebut. Penyimpangan-penyimpangan tersebut diantaranya muncul fenomena meningkatnya imbal hasil {return) di bursa saham pada akhir pekan yang terjadi berulangkali setiap minggunya hampir diselumh bursa di berbagai negara, demikian pula di Bursa Efek Jakarta. Penyimpangan tersebut dikenal dengan sebutan anomah akhir pekan {weekend effect anomaly). Anomah akhir pekan menyatakan bahwa harga saham cenderung naik padahari Jumat (weekend effect) danturun padahari Senin (Monday Effect). Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan menjelaskan pengaruh hari perdagangan terhadap return saham, serta menguji dan menjelaskan apakah Monday effect didahului oleh adanya return hari Jumat yang negatif {bad Friday). Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan Go Public yang tergabung dalam LQ-45 yang tercatat di Bursa Efek Jakarta pada periode bulan Februari 2006 sampai dengan Januari 2007. Penehtian ini merumuskandua hipotesis sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk menjawab hipotesis yang telah dirumuskan, dilakukan analisa dengan menggunakan metode Regresi Dummy dan metode Correlation. Berdasarkan metode analisa tersebut, diperoleh hasil pada hipotesis 1 bahwa pada derajat signifikansi 5% hari perdagangan saham Rabu dan Jumat dinyatakan mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap besamya return yang akan diperoleh, sedangkan hari perdagangan senin terbukti berpengaruh secara signifikan negatif terhadap return saham, sementara untuk hari perdagangan selasa dan kamis tidak terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap return saham. Sedangkan hasil pada hipotesis 2 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif return pada hari Senin di Bursa Efek Jakarta terhadap hari return hari Jumat pada minggu sebelumnya. Dari uraian hasil analisa data tersebut dapat disimpulkan bahwa fenomena Monday Effect terjadi di Bursa Efek Jakrta pada periode Februari 2006 sampai dengan Januari 2007. dimana nilai return terendah dan tertinggi terjadi pada hari perdagangan Senin dan Jumat. Selain itu penelitian ini juga membuktikan bahwa return pada hari senin secara signifikan dipengaruhi oleh return pada hari Jumat pada minggu sebelumnya.en_US
dc.publisherUniversitas Islam Indonesiaen_US
dc.subjectMonday Effecten_US
dc.subjectWeekend Effecten_US
dc.titleAnalisis Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham : Pengujian Monday Effect dan Weekend Effect di Bursa Effek Jakarta (Studi Kasus Perusahaan LQ 45)en_US
dc.Identifier.NIM04311126


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record