Analisis Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham : Pengujian Monday Effect dan Weekend Effect di Bursa Effek Jakarta (Studi Kasus Perusahaan LQ 45)
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya perdebatan yang muncul
mengenai Efficient Market Hypothesis yang dikemukakan oleh Fama (1970).
Semenjak hipotesis tersebut dicetuskan, muncul sejumlah penelitian yang
membuktikan secara empiris mengenai terjadinya penyimpangan-penyimpangan
terhadap konsep dasar pasar yang efisien tersebut. Penyimpangan-penyimpangan
tersebut diantaranya muncul fenomena meningkatnya imbal hasil {return) di bursa
saham pada akhir pekan yang terjadi berulangkali setiap minggunya hampir
diselumh bursa di berbagai negara, demikian pula di Bursa Efek Jakarta.
Penyimpangan tersebut dikenal dengan sebutan anomah akhir pekan {weekend
effect anomaly). Anomah akhir pekan menyatakan bahwa harga saham cenderung
naik padahari Jumat (weekend effect) danturun padahari Senin (Monday Effect).
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan
menjelaskan pengaruh hari perdagangan terhadap return saham, serta menguji dan
menjelaskan apakah Monday effect didahului oleh adanya return hari Jumat yang
negatif {bad Friday).
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan Go Public yang tergabung
dalam LQ-45 yang tercatat di Bursa Efek Jakarta pada periode bulan Februari
2006 sampai dengan Januari 2007. Penehtian ini merumuskandua hipotesis sesuai
dengan tujuan penelitian. Untuk menjawab hipotesis yang telah dirumuskan,
dilakukan analisa dengan menggunakan metode Regresi Dummy dan metode
Correlation.
Berdasarkan metode analisa tersebut, diperoleh hasil pada hipotesis 1
bahwa pada derajat signifikansi 5% hari perdagangan saham Rabu dan Jumat
dinyatakan mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap besamya return
yang akan diperoleh, sedangkan hari perdagangan senin terbukti berpengaruh
secara signifikan negatif terhadap return saham, sementara untuk hari
perdagangan selasa dan kamis tidak terbukti berpengaruh secara signifikan
terhadap return saham. Sedangkan hasil pada hipotesis 2 menunjukkan bahwa
terdapat hubungan yang positif return pada hari Senin di Bursa Efek Jakarta
terhadap hari return hari Jumat pada minggu sebelumnya.
Dari uraian hasil analisa data tersebut dapat disimpulkan bahwa
fenomena Monday Effect terjadi di Bursa Efek Jakrta pada periode Februari 2006
sampai dengan Januari 2007. dimana nilai return terendah dan tertinggi terjadi
pada hari perdagangan Senin dan Jumat. Selain itu penelitian ini juga
membuktikan bahwa return pada hari senin secara signifikan dipengaruhi oleh
return pada hari Jumat pada minggu sebelumnya.
Collections
- Management [4545]