dc.description.abstract | Penelitian ini dilatar belakangi oleh terjadinya dekadensi moral, deharomnisasi hubungan antar manusia, dan perang truth claim antar kubu atau kelompok, yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Problem tersebut merupakan refleksi dari kepribadian pendidik yang tidak menghayati nilai-nilai kemanusiaan, mengingat begitu urgennya posisi dan peran pendidik bagi individu-individu masyarakat yang notabene adalah subyek pendidikan. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yang memilih objek novel karya Rusdi Mathari yang berjudul “merasa pintar bodoh saja tak punya: kisah sufi dari madura”. Dalam pemilihan objek ini penulis berasumsi bahwa novel tersebut kaya akan nilai-nilai kemanusiaan yang relevan dengan latar belakang diatas, yang kemudian bisa dijadikan antitesa melalui proses penginternalisasian pada kepribadian pendidik sebagai sebuah tawaran solusi.
Penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif-deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. dengan sumber data primer novel tersebut diatas, Sedangkan Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis konten.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat nilai-nilai kemanusiaan secara umum yang terdiri dari understanding, reason, intellect, heart, insight, dan wishdom dan nilai-nilai kemanusiaan secara khusus yang merupakan cabang-cabang dari nilai-nilai kemanusiaan secara umum diatas yang dapat dipahami sebagai nilai-nilai kemanusiaan yang hubungannya vertikal (Tuhan), horizontal (sesama manusia dan alam) dan kedalam (diri sendiri). Urgensi nilai kemanusiaan bagi kepribadian pendidik ialah bahwa tugas, posisi, dan tanggung jawab seorang pendidik adalah membimbing manusia untuk membersihkan hatinya, membentuk karakternya, membina akhlak, dan meningkatkan pengetahuan tanpa pribadi yang humanis pendidik akan gagal diterima baik peserta didik maupun masyarakat secara kepribadian sebagai seorang pendidik. | en_US |