ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR BETON BERTINGKAT BANYAK BERDASARKAN HASIL PERBANDINGAN ANALISIS RESPONS SPEKTRUM DAN DINAMIK RIWAYAT WAKTU (ANALYSIS AND DESIGN OF MULTISTORY REINFORCED CONCRETE STRUCTURE BASED ON COMPARISON OF RESPONSE SPECTRUM ANALYSIS AND DYNAMIC TIME HISTORY)
Abstract
Gempa bumi merupakan bencana alam yang tidak dapat diprediksi oleh waktu dan lokasi secara
tepat. Indonesia merupakan daerah dengan tingkat resiko gempa yang tinggi. Gempa tersebut akan
membuat bangunan-bangunan bergetar atau bergoyang sehingga akan menyerang titik-titik lemah pada
struktur yang akan mengakibatkan keruntuhan pada bangunan. Untuk mengurangi adanya kerugian dan
korban jiwa yang terjadi akibat runtuhnya bangunan terutama bangunan bertingkat, maka
dikembangkanlah analisis-analisis gempa terhadap struktur bangunan bertingkat. Secara umum terdapat
dua metode yang sering digunakan dalam menganalisis gempa yaitu analisis gempa statik ekivalen dan
analisis dinamik. Analisis dinamik sendiri memiliki dua metode yaitu analisis ragam respons spektrum
dan analisis respon riwayat waktu.
Penelitian ini menjelaskan tentang perbandingan dari respons struktur antara analisis respons
spektrum dan analisis dinamik riwayat waktu terhadap sebuah gedung perletakan mundur dengan dengan
jumlah tingkat sebanyak 27. Bangunan ini berada di wilayah Solo degan jenis tanah sedang dan berfungsi
sebagai hotel. Adapun rekaman gempa yang digunakan untuk analisis dinamik riwayat waktu adalah
gempa Bucharest (frekuensi rendah), Gempa El Centro 40NSC (frekuensi menengah), dan gempa Kobe
(frekuensi tinggi). Selanjutnya hasil dari respons struktur maksimum dari perbandingan tersebut akan
digunakan untuk keperluan redesain. Dalam penelitian ini analisis dilakukan dengan bantuan program
ETABS 16.2.
Analisis perbandingan respons struktur dari semua beban gempa dilihat dari nilai displacement,
simpangan antar lantai, momen, gaya geser, dan gaya aksial pada bangunan. Hasil analisis menunjukkan
bahwa respons struktur maksimum disebabkan oleh beban gempa Bucharest (frekuensi rendah). Urutan
selanjutnya disebabkan oleh beban gempa Kobe (frekuensi tinggi), respons spektrum, dan yang terkecil
disebabkan oleh beban gempa El Centro 40NSC (frekuensi menengah). Kemudian untuk perhitungan
redesain dilakukan dengan menggunakan hasil analisis dinamik riwayat waktu akibat beban gempa
Bucharest (frekuensi rendah), karena beban gempa tersebut mengahasilkan nilai respons struktur
maksimum pada bangunan yang digunakan.
Collections
- Civil Engineering [4204]