Strategi Bersaing Bank Btn Kantor Cabang Syariah Dalam Merespon Five Forces Industri Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Bank BTN Kantor Cabang Syariah Yogyakarta)
Abstract
Persaingan dalam bisnis adalah sebuah keniscayaan sebagai konsekuensi
logis atas keinginan para pelaku industri untuk mendapatkan posisi yang paling
menguntungkan dalam industrinya. Bukan saja keinginan untuk menikmati
kemampulabaan tetapi eksistensi perusahaan dalam jangka panjang. Demikian
halnya dengan Bank BTN Kantor Cabang Syariah Yogyakarta yang merupakan
unit usaha syariah dari Bank BTN. Keberadaanya dalam dinamika persaingan
industri perbankan syariah di Yogyakarta relatifmasih baru apabila dibandingkan
dengan pemain lain yang sudah hadir sebelumnya. Di tengah-tengah persepsi
masyarakat luas tentang Bank BTN (konvensional) sebagai sebuah bank yang
fokus dalam bisnis pembiayaan perumahan tentunya memerlukan strategi tertentu
dalam meraih pangsa pasar guna memenangkanpersaingan.
Skripsi ini lebih menekankan kepada analisa struktur industri dengan
menggunakan pendekatan lima kekuatan bersaing (five forces) yang
diperkenalkan oleh Michael E. Porter. Adapun five forces tersebut terdiri atas
ancaman pendatang baru (threat of new entrants), tingkat rivalitas diantara para
pesaing yang ada (rivalry among existing firms), ancaman produk pengganti
(threat of substitute products and services), kekuatan tawar-menawar pemasok
(bargaingpowerofsuppliers), dan kekuatan tawar-menawar pembeli (bargaining
power of customers). Analisa five forces digunakan untuk menganalisa struktur
industri perbankan syariah di Yogyakarta dalam kaca mata Bank BTN Kantor
Cabang Syariah Yogyakarta.
Menurut Porter, setelah mengetahui peta kekuatan di kelima lini
persaingan dalamfiveforces maka langkah berikutnya adalah pemilihan salah satu
dari tiga strategi generik. Ketiga strategi generik tersebut adalah strategi
keunggulan biaya (cost leadership), strategi diferensiasi (differentiation), dan
strategi fokus (focus). Tentunya, perlu pemikiran dan analisa secara mendalam
untuk dapat menetukan pilihan dalam strategi generik karena bukan hanya
masing-masing strategi memerlukan perlakuan yang berbeda tetapi juga setiap
pilihan strategi memerlukan komitmen seluruh stakeholder demi eksistensi
perusahaan jangka panjang. Pemilihan strategi generik inilah yang akan
menentukan keunggulan bersaing(competitive advantage) setiap unit bisnis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat inkonsistensi dalam
implementasi pilihan strategi generik Bank BTN Kantor Cabang Syariah
Yogyakarta. Pilihan strategi fokus pada bisnis pembiayaan perumahan dalam
perjalanannya ada kecenderungan untuk menerapkan strategi diferensiasi dengan
memasuki segmen baru yaitu UMKM, otomotif, dan pertanian dengan alasan
untuk mengejar pertumbuhan perusahaan. Apabila kondisi ini tetap berlangsung
maka akan menyebabkan Bank BTN Kantor Cabang Syariah Yogyakarta
kehilangan keunggulan besaing. Kondisi inilah yang dalam pandangan Porter
disebut terperangkap di tengah (stuck in the middle) yang berdampak pada
performance perusahaan di bawah rata-rata jika dibandingkan pemain industri
yang menerapkan salah satu strategi generik secara konsisten.
Collections
- Economics [2260]