PENGUJIAN KUAT SAMBUNGAN SEKRUP PADA BAMBU LAMINASI DENGAN METODE GESER SATU IRISAN
Abstract
Bambu laminasi merupakan salah satu inovasi pengganti kayu. Dalam konsturksi kayu akan dijumpai adanya sambungan. Ada tiga macam alat sambung dalam konstruksi kayu yaitu sekrup, baut dan paku. Penelitian ini menguji alat sambung berupa sekrup. Jenis sekrup yang digunakan adalah fine thread drywall, cut thread wood, dan sheet metal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi jenis sekrup terhadap parameter daktilitas (μ), elastisitas (E) dan kuat sambungan (Z) pada pengujian kuat sambungan, nilai kuat sambungan berdasar hasil pengujian, nilai kuat sambungan setelah dilakukan proses normalisasi, dan mode kegagalan pada hasil pengujian dan perhitungan dari bambu laminasi akibat pembebanan.
Pengujian ini menggunakan tiga metode yang mengacu pada ASTM. Pengujian yang pertama adalah uji kuat lentur sekrup yang mengacu pada ASTM F1575, 2003 untuk mencari nilai . Pengujian kedua adalah uji kuat tumpu bambu laminasi dengan metode setengah irisan (half hole method) yang mengacu pada ASTM D5764, 2007 untuk mencari nilai dan . Pengujian ketiga adalah uji kuat sambungan bambu laminasi dengan metode geser satu irisan (single shear connections) yang mengacu pada ASTM D5764, 2007 untuk mencari nilai dari mode , mode , mode II, mode , mode , dan mode IV.
Parameter daktilitas (μ), elastisitas (E) dan kuat sambungan (Z) pada pengujian kuat sambungan sangat dipengaruhi oleh variasi jenis sekrup. Hasil pengujian kuat sambungan dari yang terbesar adalah sekrup sheet metal (SM Φ4,5mm) dengan nilai 2001,5475 N, yang kedua sekrup cut thread wood (CTW Φ4,1mm) dengan nilai 1780,89 N, dan yang ketiga sekrup fine thread drywall (FTD Φ3,4mm) dengan nilai 1198,3787 N. Nilai kuat sambungan setelah dilakukan normalisasi dari yang terbesar adalah sekrup cut thread wood (CTW Φ4,1mm) dengan nilai 1780,89 N, yang kedua sekrup fine thread drywall (FTD Φ4,1mm) dengan nilai 1742,62 N, dan yang ketiga sekrup sheet metal (SM Φ4,1mm) dengan nilai 1714,398 N. Mode kegagalan dari hasil pengujian dan hasil perhitungan adalah mode IV, yang artinya pada kegagalan ini terbentuk dua sendi plastis pada alat sambung dalam satu bidang geser.
Collections
- Civil Engineering [4205]