REVITALISASI PASAR TRADISIONAL GOWOK CATURTUNGGAL, DEPOK, SLEMAN Sebagai Pasar Rakyat dan Ruang Publik Kreatif bagi Kalangan Pemuda di Kawasan Caturtunggal dengan Penerapan Passive Cooling pada Bangunan

Abstract

Pasar Tradisional merupakan salah satu nafas ekonomi sejak jaman dahulu di negara Asia salah satunya Indonesia. Namun keberadaannya yang semakin terpinggirkan karena berkembangnya Pasar Modern membuat perkembangan pasar tradisional semakin tidak terperhatikan yang menyebabkan munculnya kekumuhan dan ketidaknyamanan. Salah satu faktor kenyamanan pada bangunan adalah kenyamanan termal. Penerapan passive cooling pada bangunan dipilih untuk memberikan kenyamanan termal dengan memaksimalkan penghawaan alami serta mempertahankan kesan tradisional pada pasar ini. Pasar Desa Caturtunggal yang juga dikenal sebagai pasar Gowok merupakan pasar tradisional yang sudah dibangun sejak tahun 1970, pada awalnya pasar Gowok terletak di persimpangan jalan Solo, kemudian tahun 1986 pasar ini dipindahkan ke Jalan Nologaten. Keberadaannya di dekat Ambarukmo Plaza membuat pasar ini terancam eksistensinya, namun hingga saat ini pasar Gowok masih eksis. Kawasan Caturtunggal juga memiliki problem yang cukup kompleks yaitu banjir ketika hujan turun cukup deras. Selain itu letak yang dekat dengan kawasan kampus membuat kawasan Caturtunggal tumbuh menjadi tempat-tempat tinggal bagi mahasiswa dan munculnya ruang hangout bagi mahasiswa. Untuk memaksimalkan penghawaan alami, desain los pasar dibuat pipih, ruang di antara los pasar dimaksimalkan sebagai open space dan memberikan ruang publik bagi pengguna pasar dan area resapan ketika hujan. Setelah dilakukan uji model dengan Autodesk Flowdesign desain pasar terbukti dapat memanfaatkan penghawaan alami secara maksimal. Penambahan fungsi cafe pada pasar juga diberikan untuk menciptakan pasar sebagai ruang publik kreatif bagi kalangan pemuda di kawasan Caturtunggal.