Student Square di Kawasan Penyangga Kampus Universitas Gadjah Mada sebagai Energy Provider dan Elemen Pembentuk Citra Kawasan yang Edukatif Perancangan dengan Strategi Pasif dalam Peningkatan Kualitas Kenyamanan Termal dan Akustik
Abstract
Student Square di Kawasan Penyangga Kampus Universitas Gadjah Mada sebagai Energy Provider dan Elemen Pembentuk Citra Kawasan yang Edukatif merupakan sebuah proyek perancangan arsitektural yang mengambil suatu kawasan di Kecamatan Depok bagian barat, Kabupaten Sleman, tepatnya di sebelah utara kawasan kampus Universitas Gadjah Mada, sebagai subyek perancangannya. Lokasi ini dipilih karena di dalamnya terdapat beberapa isu terkait lingkungannya, seperti meningkatnya kebutuhan lahan untuk bangunan dan juga kepadatan kendaraan.
Dari kedua isu tersebut dihasilkan tiga variabel perancangan, yaitu pembentuk citra kawasan, energy provider serta health & comfort booster. Karena kawasan terpilih dipadati oleh bangunan-bangunan komersial, sehingga dihasilkan suatu solusi yaitu perombakan bangunan-bangunan komersial tersebut menjadi bangunan komersial yang dapat lebih menguntungkan bagi pemiliknya, pengelolanya, orang-orang di sekitarnya serta lingkungannya yang merupakan lingkungan kampus.
Tujuan utama dari perancangan ini yaitu untuk memberikan kenyamanan termal dan akustik bagi pengguna bangunan terancang serta menciptakan suatu bangunan komersial yang hemat energi dan ramah lingkungan. Kenyamanan termal dan akustik dapat dicapai dengan melalui perancangan arsitektural dengan menggunakan strategi pasif, yaitu dengan memperbanyak bukaan serta menerapkan berbagai elemen bangunan yang mampu menghalangi radiasi sinar matahari dan meredam kebisingan lingkungan. Adapun konsep bangunan hemat energi dan ramah lingkungan yang dapat dicapai dengan pemanfaatan sistem panel surya dan rainwater harvesting.
Dengan diterapkannya semua variabel perancangan dan melalui metode-metode yang tepat, maka dihasilkanlah suatu bangunan komersial yang responsif terhadap lingkungan alam, ekonomi serta sosialnya. Hal tersebut terbukti dari hasil pengujian desain yang dilakukan menghasilkan hal-hal seperti peringkat gold untuk bangunan hijau yang diuji dengan menggunakan alat ukur berupa GREENSHIP untuk Bangunan Baru dari Green Building Council Indonesia (GBCI), keberhasilan pemanfataan sistem pencahayaan alami pada ruang-ruang dalam bangunan terancang, efisiensi pemanfaatan sistem rainwater harvesting sebesar 12,9% serta efisiensi pemanfaatan sistem panel surya sebesar 15,46%.
Collections
- Architecture [3718]