REDESAIN PASAR WAGE ADIWINANGUN NGADIREJO Penekanan pada Konsep Manajemen Sampah Organik
Abstract
Sudah menjadi rahasia umum dimana kondisi pasar tradisional memiliki
berbagai persoalan seperti sarana dan prasarana yang tidak memadai, kondisi fisik
pasar yang tidak terawat, berubahnya fungsi ruang dan bangunan hingga masalah
kemacetan dan PKL. Kondisi tersebut juga terjadi pada Pasar Tradisional Wage
Adiwinangun Ngadirejo. Di lain sisi, Pasar Tradisional Wage Adiwinangun
Ngadirejo memiliki potensi besar berdasarkan letaknya yang strategis pada Jalur
Arteri penghubung Kota Temanggung dan Sukorejo serta menjadi sentra utama
tempat perbelanjaan kawasan Ngadirejo bahkan sampai kecamatan sekitarnya. Hal
inilah yang menjadi dasar pertimbangan dilakukannya perancangan kembali sesuai
dengan potensi yang ada.
Persoalan tentang timbulan sampah pasar juga menjadi sorotan utama
dalam perancangan ulang Pasar Tradisional Wage Adiwinangun Ngadirejo ini.
Tidak adanya pengelolaan sampah mandiri memberikan efek negatif khususnya
terhadap kinerja dan fungsi pasar seperti sirkulasi yang terganggu, berubahnya
fungsi ruang menjadi tempat penimbunan sampah sementara dan sebagainya. Hal
inilah yang dijadikan konsep dasar dalam melakukan perancangan ulang, yaitu
memunculkan fungsi baru berupa fasilitas pengolahan sampah organik menjadi
biogas sehingga setidaknya dapat menjadi sarana pemecahan masalah yang ada.
Penyelesaian masalah dilakukan dengan metoda pengkajian masalah
aksesibilitas, sirkulasi luar (kawasan pasar) dan dalam pasar serta pengkajian
fasilitas penglolaan sampah organik dalam memecahkan permasalahan tentang
timbulan sampah pasar. Konsep perancangan open building façade juga ditetapkan
menjadi salah satu pendekatan strategi desain pasif guna mempertahankan ciri khas
pasar tradisional dengan memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan alami.
Collections
- Architecture [3658]